Selain itu, ada banyak cara peretas melakukan tindak kejahatan tersebut, salah satunya seperti memasang aplikasi pihak ketiga, memanfaatkan WhatsApp Web dan mengirimkan malware.
Berikut beberapa ciri mengenali WhatsApp Anda mungkin tengah disadap oleh orang lain:
1. One Time Password (OTP)
Anda perlu waspada jika mendapati pesan berisi One Time Password atau OTP WhatsApp. Kode berisi enam angka hanya dikirim melalui SMS saat akan mengakses WhatsApp. Artinya ada seseorang yang berusaha masuk ke akun Anda jika terdapat SMS OTP yang masuk. Ingat untuk tidak memberikan kode tersebut kepada siapapun.
2. Keluar dari WhatsApp
Ciri lainnya adalah akun WhatsApp yang tiba-tiba keluar atau log out sendiri. Ini terjadi bisa saja saat ada perangkat yang berusaha mencoba masuk ke akun. Anda bisa mengecek perangkat apa yang terhubung dengan akun dengan masuk ke pengaturan dan pilih opsi WhatsApp Web.
3. Pesan Terbaca
Jika Anda merasa tidak pernah membaca pesan tertentu namun ternyata pesan telah terbuka, kemungkinan ini menjadi ciri-ciri akun telah dibajak oleh orang lain.
4. Pesan Terkirim Sendiri
Sama seperti sebelumnya, tetap waspada saat melihat ada pesan WhatsApp yang terkirim sendiri. Ini terjadi saat Anda tak pernah merasa mengirimkan apapun.
5. Status WhatsApp Asing
Anda juga patut curiga jika melihat status WhatsApp yang asing, padahal tidak pernah membuat unggahan tersebut sebelumnya.
6. Melakukan Panggilan Telepon
Ciri terakhir penyadapan WhatsApp adalah adanya panggilan telepon asing. Sama seperti ciri lainnya, Anda tak pernah melakukan telepon itu sebelumnya.
Untuk menghindari penyadapan, salah satu yang bisa dilakukan adalah verifikasi dua langkah. Fitur tersebut mencegah pihak lain mengakses akun WhatsApp, karena tidak mengetahui kode yang didaftarkan pengguna.
Anda juga perlu ingat tidak membagikan kode verifikasi dua langkah agar tidak ada pihak manapun yang bisa membuka akun tanpa sepengetahuan Anda. Berikut cara mengaktifkannya:
– Klik opsi tiga titik
– Masuk ke Settings, lalu menuju Account dan klik Two-Step Verification
– Tekan Enable
– Masukkan enam kode
– Jangan lupa masukkan alamat email untuk memulihkan lupa kode yang didaftarkan.
Sejumlah pengusaha Muslim dari berbagai negara, termasuk Nigeria, India, dan Pakistan, berhasil menempatkan diri dalam daftar individu terkaya di dunia. Kekayaan mereka berasal dari beragam sektor, seperti industri semen, manufaktur, dan teknologi. Dengan kekayaan yang mencapai ratusan triliun rupiah, mereka memainkan peran penting dalam dunia bisnis global.
Berikut adalah profil singkat mereka:
1. Aliko Dangote
Aliko Dangote (lahir 10 April 1957, di Kano, Nigeria) adalah seorang pengusaha dan filantropis Nigeria yang merupakan pendiri sekaligus CEO konglomerat Dangote Group.
Pria yang dibesarkan dalam ajaran Islam dan merupakan seorang Muslim yang taat ini mendapatkan pinjaman dari pamannya untuk memulai bisnis.
Awalnya, ia berdagang komoditas dan perlengkapan bisnis, terutama semen. Pada 1981, bisnisnya berkembang pesat hingga ia mulai mengembangkan usaha lain dan mendirikan Dangote Group.
Kerajaannya meluas ke berbagai sektor, termasuk bahan makanan seperti pasta, gula, garam, dan gandum; semen; jasa pengangkutan; serta berbagai bidang lainnya. Beberapa perusahaannya antara lain Dangote Industries Ltd., Dangote-Bail Nigeria, Ltd., Dangote Cement PLC, Benue Cement Company PLC, Dangote Sugar Refinery PLC, Dangote Flour Mills PLC, dan Nascon Allied Industries PLC. Selain di Nigeria, Dangote Group juga memiliki operasi bisnis di beberapa negara Afrika lainnya.
Aliko Dangote dari Nigeria kembali menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di Afrika selama 14 tahun berturut-turut, dengan kekayaan yang diperkirakan mencapai US$23,9 miliar atau sekitar Rp382 triliun (asumsi kurs Rp16.000/US$), naik dari US$13,9 miliar tahun sebelumnya.
Lonjakan besar dalam kekayaannya terutama disebabkan oleh Forbes yang menambahkan nilai kilang minyaknya, yang mulai beroperasi tahun lalu di pinggiran Lagos setelah mengalami keterlambatan panjang.
Kilang tersebut mengalami berbagai hambatan, termasuk perselisihan regulasi dan tantangan lainnya, sebelum akhirnya mulai memproduksi sejumlah kecil minyak pada awal 2024. Kilang ini diperkirakan akan mencapai kapasitas penuh bulan ini, memungkinkan Nigeria, sebuah negara penghasil minyak utama untuk mulai mengekspor beberapa produk minyak olahan.
“Ini benar-benar sebuah kelegaan besar,” ujar Dangote, 67 tahun, kepada Forbes pada Februari. Kini termasuk dalam 100 orang terkaya di dunia, Dangote meyakini bahwa proyek terbarunya adalah “langkah penting dalam memastikan bahwa Afrika memiliki kapasitas untuk mengolah minyak mentahnya sendiri, sehingga menciptakan kekayaan dan kesejahteraan bagi populasi yang luas.”
Angka tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas (lalin) dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 25,6% jika dibandingkan dengan lalin normal (1.305.019 kendaraan) dan naik 0,9% dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama (1.623.417 kendaraan).
Untuk distribusi lalu lintas meninggalkan Jabotabek menuju ketiga arah yaitu mayoritas sebanyak 903.054 kendaraan (55,1%) menuju arah Timur (Trans Jawa dan Bandung), 423.694 kendaraan (25,9%) menuju arah Barat (Merak), dan 311.895 kendaraan (19,0%) menuju arah Selatan (Puncak).
Adapun rincian distribusi lalin sebagai berikut: Arah Timur (Trans Jawa & Bandung) Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan jumlah 605.228 kendaraan, meningkat sebesar 139,2% dari lalin normal.
Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 297.826 kendaraan, lebih rendah 0,4% dari lalin normal.
Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 903.054 kendaraan, meningkat sebesar 63,6% dari lalin normal.
Arah Barat (Merak) Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 423.694 kendaraan, lebih rendah 3,0% dari lalin normal.
Arah Selatan (Puncak) Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 311.895 kendaraan, lebih rendah 1,4% dari lalin normal.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan khusus pada H-2 libur Idulfitri 1446H/Lebaran 2025 (Sabtu, 29 Maret 2025) lalu lintas meninggalkan Jabotabek di empat gerbang tol utama tercatat mencapai 200.263 kendaraan atau meningkat 20,8% dari lalin normal (165.775 kendaraan).
“Jasa Marga mencatat arus lalu lintas menuju wilayah Timur khususnya arah Trans Jawa pada hari Sabtu (29/03) mengalami peningkatan lalu lintas kendaraan cukup tinggi, pada GT Cikampek Utama mengalami lonjakan lalu lintas tertinggi dengan total 93.600 kendaraan atau naik 206,3% dari lalu lintas normal (30.555 kendaraan),” ujar Lisye.
Setelah puncak arus mudik Idulfitri 1446H telah berlangsung pada Jumat, 28 Maret 2024, pada Minggu (30/03) pukul 09.28 WIB telah diberlakukan penutupan rekayasa lalu lintas one way nasional di ruas tol Jakarta-Cikampek KM 70 s.d KM 414 yang dimulai dengan acara flag off penutupan one way nasional.
“Pada saat terbenamnya matahari di Jakarta, ketinggian hilalnya masih negatif, di bawah ufuk -1,85 derajat. Bagaimana dengan bentuk sabit muda, hilalnya bentuk sabit muda telungkup walaupun sudah ada umur, tapi karena negatif bentuknya masih telungkup,” kata anggota Tim Hisab Rukyat Kemenag, Cecep Nurwendaya, dalam seminar yang merupakan acara untuk mengawali sidang isbat di Kemenag, Jakarta Pusat, dikutip dari detikcom.
Cecep mengatakan posisi hilal untuk besok sudah terlihat dengan jelas. Cecep mengatakan posisi hilal di wilayah Indonesia hari ini tidak ada yang memenuhi kriteria tinggi hilal minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat.
“Kita lihat di sini Indonesia, tinggi hilal Indonesia ini antara -3,26 di Jayapura, dan -1,08 itu di Banda Aceh, jadi warnanya merah menunjukkan di seluruh wilayah NKRI tidak memenuhi kriteria MABIMS, warnanya merah,” ujar Cecep.
Lalu untuk elongasinya sama, 1,61 derajat paling timur, kemudian paling barat 1,21 derajat.
Cecep mengatakan hilal sebagaimana kriteria MABIMS justru terlihat di negara bagian Amerika. Sementara di negara Brunei, Indonesia dan Malaysia hilal tak terlihat.
Dengan demikian, 1 Syawal diprediksi akan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Kendati demikian, ia memandang hal ini mesti dikonfimasi dengan metode rukyat. Untuk mengetahui kepastiannya, baru akan ada setelah Sidang Isbat malam nanti.
Berikut daftar negara yang melakukan tradisi mudik yang telah dirangkum oleh CNBC Indonesia Research.
1. China
Di China, tradisi mudik juga dilakukan saat merayakan tahun baru Imlek. Tradisi ini menjadi salah satu adat mudik terbesar di dunia. Beda dengan Indonesia yang merayakan Idul Fitri, kalau di Tiongkok mudik terjadi di kala perayaan tahun baru China atau Hari Raya Imlek.
Tradisi Imlek merupakan perayaan umat Konghucu Tionghoa yang dilaksanakan selama 15 hari, kemudian ditutup dengan melaksanakan Cap Go Meh.
Tradisi Imlek dilaksanakan dengan meletakkan lentera dan gulungan kertas merah. Perayaan dimeriahkan dengan barongsai, pembagian angpao, kumpul keluarga, dan beribadah.
Khusus di China, tradisi mudik memang paling banyak saat Imlek dibanding Idul Fitri. Meski begitu, ada sekitar 18 juta orang China yang memeluk Islam, sebagian besar pemeluk islam tersebut tinggal di Xinjiang dan Yunnan.
2. Malaysia
Negara tetangga Malaysia juga memiliki tradisi yang sama karena masih serumpun dengan Indonesia, salah satunya yaitu mudik saat Hari Raya Idul Fitri. Istilah yang mereka gunakan adalah Balek Kampung.
Biasanya orang Malaysia akan mudik untuk menjenguk orang tuanya dan meminta maaf. Arus mudik biasanya terjadi seminggu sebelum hari Idul Fitri.
3. Bangladesh
Dengan sekitar 85% dari populasi adalah pemeluk Islam, mudik jelang Hari Raya Idul Fitri juga kerap dilakukan Bangladesh. Hal ini dilakukan agar mereka bisa merasakan liburan dan silaturahmi bersama keluarga di kampung halaman.
Dikutip dari laman Banglapedia, biasanya warga akan berdesak-desakan. Penumpukan penumpang terjadi di terminal feri dan stasiun kereta api Dhaka.
4. Turki
Turki juga jadi salah satu negara yang juga disebut-sebut melakukan mudik. Saat perayaan Idul Fitri di sana, masyarakat Turki biasanya pulang ke kampung halamannya.
Perayaan ini bahkan sudah menjadi tradisi sejak abad ke-18. Namun, lebih akrab disebut sebagai tradisi Seker Bayrami, dalam bahasa Turki Seker berarti manisan, sedangkan Bayram berarti hari libur nasional.
Seker Bayrami dapat diartikan sebagai perayaan hari libur dengan menggunakan hidangan manis. Kuliner lebaran ini memiliki perbedaan dengan budaya di Indonesia yang dimeriahkan dengan masakan khas ketupat dan opor, sedangkan Turki berupa coklat, permen, roti manis, dan banyak lagi.
Tujuan mudik adalah untuk bersilaturahmi dengan keluarga atau kerabat lainnya serta berziarah. Berziarah di tanah Turki juga dilakukan secara besar-besaran dan hal ini bisa dilihat dari pasar bunga yang tersebar di beberapa daerah.
5. Korea Selatan
Korea Selatan, negeri asal Hallyu Wave juga punya budaya mudik untuk merayakan Chuseok atau festival musim panas, yang bernama Hangawi.
Hari besar ini dilaksanakan di tengah-tengah musim gugur pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender Lunar. Tradisi ini dilaksanakan dengan memanfaatkan hari libur untuk kembali berkumpul bersama keluarga.
Kuliner khas festival ini dengan makanan khusus, yaitu songpyeon jajanan berupa kue beras. Adapula makanan khas lain ketika Chuseok seperti jeon, manduguk, japchae, galbitang, dan galbijim.
Selain itu, di Korea Selatan juga punya tradisi berbagi dengan sesama, mirip dengan THR, tetapi lebih banyak dengan pemberian hadiah untuk kerabat, rekan bisnis, maupun keluarga.
6. Mesir
Mesir juga menjadi i salah satu negara di Timur Tengah yang melaksanakan tradisi mudik. Namun, perbedaan perayaan ini dengan di Indonesia adalah waktu pelaksanaannya. Saat Idul Fitri, Mesir hanya merayakan dengan hari raya kecil. Mesir melaksanakan mudik pada hari besar lainnya.
Kesamaan perayaan Idul Fitri Mesir dan Indonesia yaitu membeli baju baru, membersihkan rumah, dan membeli jajan ringan dan manis untuk dimakan setelah Solat Ied.
7. India
Budaya mudik di India juga memiliki perbedaan pada masa pelaksanaannya. India yang mayoritas beragama Hindu melaksanakan festival lampu yaitu Diwali atau Deepavali. Perayaan ini biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober atau November.
Pelaksanaan festival ini dilaksanakan pada kalender Hindu Bulan Ashwayuja selama lima hari berturut-turut. Festival ini merayakan kembalinya Dewa Rama dengan istrinya Dewi Sinta Devi setelah diasingkan selama 14 tahun.
Festival Diwali dilaksanakan dengan menghiasi jalanan hingga rumah dengan lampu lampion dan gemerlap kembang api. Masyarakat juga menyalakan lampu dari tanah liat menggunakan minyak tradisional.
Salah satu negara terpadat di dunia, India ,punya populasi Muslim sebesar 14,5% dari total keseluruhan. Meski menjadi minoritas, namun perayaan Idul Fitri cukup disambut meriah terutama saat mudik.
Sugeng menilai bahwa kenaikan royalti nikel akan berdampak cukup signifikan lantaran industri ini juga telah terdampak oleh berbagai faktor. Salah satunya yaitu implementasi kebijakan biodiesel B40.
“Misalnya ada mandatori untuk B40 dari B30, B35 yang sekarang per liternya itu karena non-subsidi kurang lebih Rp 22.600 per liter, naik kurang lebih 10% dari sebelumnya yang kurang lebih Rp 19.000 per liter,” kata dia dalam acara Mining zone CNBC Indonesia, dikutip Rabu (26/3/2025).
Di sisi lain, kenaikan biaya produksi ini terjadi di saat harga komoditas nikel di pasar internasional justru mengalami penurunan. Utamanya, lantaran pasokan nikel di Indonesia yang membanjiri pasar internasional.
Oleh sebab itu, saat ini pihaknya tengah berupaya mencari solusi yang sama-sama menguntungkan (win-win). Mengingat, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan dan migas memiliki proporsi yang sangat besar, hampir mencapai 50% dari total PNBP nasional.
Ia pun mendorong diversifikasi komoditas tambang agar penerimaan negara tidak hanya bergantung pada nikel dan batu bara.
“Nah yang kita dorong adalah diversifikasi dari jenis dari komoditas ini yang semula hanya sebatas nikel dan batu bara sebagian besar dan juga ada tembaga konsentrat tembaga ke depan terus kita dorong diversifikasi dari jenis komoditas tersebut,” ujar Sugeng.
Fenomena microsleep atau tidur singkat saat berkendara menjadi perhatian serius dalam keselamatan lalu lintas termasuk jelang mudik Lebaran. Data 2024 menunjukkan bahwa sekitar 35% kecelakaan disebabkan oleh microsleep. Bahkan, jika frekuensi microsleep mencapai lebih dari 50% dalam rentang waktu empat menit, potensi kecelakaan meningkat hampir 100%.
Microsleep adalah periode tidur sangat singkat atau tidur kurang dari 30 detik yang sering kali terjadi tanpa disadari. Ini disebabkan karena hanya sebagian kecil otak yang masih menerima rangsangan.
“Microsleep dipicu oleh dua hal utama, yaitu kelelahan dan kurang tidur,” jelas dokter spesialis saraf RSUI, dr Winnugroho Wiratman, Sp.S., Ph.D., dikutip website resmi UI.
Ia menambahkan bahwa kelompok yang rentan mengalami microsleep antara lain lansia, penderita demensia, mereka yang memiliki kualitas tidur buruk, serta individu dengan riwayat cedera kepala. Microsleep dapat ditandai dengan tatapan kosong, kepala tiba-tiba menunduk, tubuh tersentak, hingga kehilangan memori dalam 1-2 menit terakhir.
Gejala lain termasuk sering menguap, kelopak mata sulit terbuka, hingga sering berkedip. “Kalau tanda-tanda ini muncul, sebaiknya jangan dipaksakan melanjutkan aktivitas. Beristirahat 15-20 menit jauh lebih baik untuk keselamatan,” katanya.
Cara mencegah microsleep
Untuk mencegah microsleep, dr Winnugroho menyarankan pengemudi melakukan beberapa cara seperti mengajak bicara teman seperjalanan, mengkonsumsi minuman berkafein, serta mendengarkan musik yang membangkitkan semangat. Jika cara tersebut tidak efektif, sebaiknya konsultasi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan terapi lebih lanjut.
Ia menegaskan bahwa microsleep bukanlah penyakit, sehingga tidak perlu buru-buru mencari obat. Microsleep itu, kata ia, bukan penyakit, jadi tidak perlu panik dan cari dulu penyebabnya, biasanya karena tubuh kurang istirahat.
Pola tidur yang teratur juga menjadi kunci untuk menghindari microsleep. Dokter menayarankan hindari aktivitas komunikasi menjelang tidur dan pastikan tidur cukup di malam hari. Dr Winnugroho mengingatkan bahwa sekitar tiga jam sebelum waktu tidur, tubuh mulai rentan mengalami kantuk berat. Oleh karena itu, para pengemudi jarak jauh disarankan beristirahat di rest area untuk menghindari risiko.
“Keselamatan berkendara tidak ditentukan oleh kecepatan, tapi kondisi tubuh pengemudi. Jangan paksakan menyetir saat tubuh tidak prima, karena itu bisa membahayakan nyawa sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui ada dua bankir Bank Mandiri yang ditunjuk menjadi pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), yaitu Rohan Hafas dan Agus Dwi Handaya.
Sementara itu, Darmawan Junaidi masih tetap berada di kursi direktur utama. Pergantian terjadi pada posisi wakil direktur utama, di mana Alexandra Askandar diganti oleh Riduan. Kemudian ada direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang bergabung, yakni Novita Widya Anggraini. Selain itu juga ada direksi PT Bank Syariah Indonesia Tbk yang bergabung, yaitu Ari Rizaldi.
Selengkapnya, berdasarkan keputusan RUPST pada 25 Maret 2025, berikut jajaran direksi Bank Mandiri:
Direktur Utama: Darmawan Junaidi
Wakil Direktur Utama: Riduan
Direktur Commercial Banking: Totok Priyambodo
Direktur Treasury & International Banking: Ari Rizaldi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah tidak melihat pergerakan kurs secara harian.
“Ya kita kan monitor, bukan cuma daily,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Selasa (25/3/2025)
Meski begitu, ia memastikan pemerintah akan terus menjaga fundamental ekonomi Indonesia terus kuat. Ini sebagai salah satu langkah untuk memperkuat kepercayaan pelaku pasar keuangan terhadap Indonesia.
Selain itu, ia menegaskan, pemerintah juga menyerahkan sepenuhnya tugas stabilisasi kurs kepada Bank Indonesia (BI).
“Tentu kita tetap jaga fundamental ekonomi kan kuat, terkait rupiah tentu kami percaya teman-teman di BI akan terus bekerja di situ,” tuturnya.
Sebagai informasi, rupiah sempat ambruk terhadap dolar AS pada 25 Maret 2025 pukul 09:32 WIB sebesar 0,54% di angka Rp16.640/US$, berdasarkan data Refinitiv.
Berdasarkan catatan tim riset CNBC Indonesia, posisi ini merupakan yang terparah sepanjang sejarah, bahkan melewati titik terendahnya pada intraday 23 Maret 2020 yang menyentuh posisi Rp16.620/US$.
Namun, leve intraday ini belum melewati posisi 1998 yang sempat menyentuh level Rp16.800/US$ di intraday 17 Juni.
Masyarakatnya aktif berbagi, baik melalui donasi langsung, wakaf, maupun pembayaran zakat. Tradisi ini mengakar kuat dalam budaya dan ajaran keagamaan, menjadikan Indonesia sebagai contoh nyata solidaritas sosial.
Namun, ada ironi yang mencolok di balik prestasi ini. Meskipun semangat berbagi begitu tinggi, ketimpangan ekonomi tetap menjadi persoalan serius yang belum terselesaikan.
Sementara sebagian kecil elite menikmati kekayaan yang terus bertambah, jutaan rakyat Indonesia masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar mereka. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi zakat yang luar biasa besar. Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), potensi zakat di Indonesia mencapai Rp327 triliun per tahun.
Namun, angka ini masih jauh dari realisasi yang ada, di mana dana zakat yang berhasil dihimpun hanya sekitar Rp90 triliun. Kesenjangan ini mencerminkan betapa sistem pengelolaan zakat di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan.
Di sisi lain, ketimpangan ekonomi terus melebar. Data menunjukkan bahwa kekayaan tiga orang terkaya di Indonesia meningkat hingga 174% dalam beberapa tahun terakhir, sementara di waktu yang sama, jutaan masyarakat tetap berada dalam kondisi miskin dan rentan.
Ekonom Islam terkemuka, Muhammad Umer Chapra, telah lama menekankan bahwa sistem ekonomi yang sehat membutuhkan distribusi kekayaan yang lebih adil. Dalam pandangan ekonomi Islam, zakat bukan hanya sekadar bentuk ibadah individu, tetapi juga instrumen ekonomi yang berperan dalam redistribusi kesejahteraan.
Jika dikelola dengan baik, zakat dapat menjadi alat untuk mempersempit kesenjangan sosial serta menciptakan keseimbangan ekonomi yang lebih inklusif. Sayangnya, di Indonesia, potensi besar ini masih belum mampu menjawab tantangan ketimpangan secara optimal.
Salah satu alasan utama mengapa zakat belum memberikan dampak maksimal dalam menekan ketimpangan adalah lemahnya tata kelola dan manajemen distribusi dana zakat. Saat ini, kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pengelola zakat masih relatif rendah.
Banyak individu lebih memilih menyalurkan zakat mereka secara langsung kepada penerima manfaat, dibandingkan mempercayakannya kepada lembaga resmi. Hal ini terjadi karena masih adanya anggapan bahwa institusi zakat kurang transparan dan belum cukup profesional dalam mengelola dana umat.
Selain itu, sebagian besar dana zakat yang terkumpul lebih sering digunakan untuk bantuan konsumtif jangka pendek, seperti santunan atau bantuan tunai, daripada program pemberdayaan yang bersifat jangka panjang. Akibatnya, zakat hanya menjadi solusi sementara dan tidak memberikan dampak yang berkelanjutan dalam mengangkat mustahik (penerima zakat) keluar dari lingkaran kemiskinan.
Fragmentasi kelembagaan juga menjadi tantangan besar dalam sistem pengelolaan zakat di Indonesia. Terlalu banyak lembaga zakat yang beroperasi tanpa koordinasi yang efektif, sehingga distribusi dana menjadi tidak efisien dan sering kali tumpang tindih.
Di beberapa daerah, program zakat yang dijalankan oleh satu lembaga bisa saja bertabrakan dengan program dari lembaga lain, sementara di daerah lain justru kekurangan intervensi yang memadai. Ketidakseimbangan ini menunjukkan bahwa sistem pengelolaan zakat perlu reformasi menyeluruh agar dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
Untuk menjawab tantangan ini, Indonesia perlu melakukan modernisasi dalam tata kelola zakat agar lebih profesional dan transparan. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan standar audit keuangan dan syariah pada setiap lembaga pengelola zakat.
Dengan adanya mekanisme pengawasan yang lebih ketat, kepercayaan publik terhadap lembaga zakat dapat meningkat, sehingga penghimpunan dana zakat bisa lebih maksimal. Selain itu, modernisasi dalam pengelolaan zakat juga mencakup penggunaan teknologi digital.
Dengan sistem digital yang terintegrasi, pengumpulan, distribusi, serta pelaporan zakat dapat dilakukan secara lebih transparan dan efisien, memudahkan masyarakat untuk melihat langsung bagaimana dana mereka digunakan.
Lebih dari sekadar transparansi, reformasi zakat di Indonesia juga perlu berfokus pada perubahan paradigma distribusi zakat. Selama ini, mayoritas zakat diberikan dalam bentuk bantuan konsumtif yang hanya bersifat sementara.
Padahal, untuk menciptakan dampak yang lebih besar, zakat perlu diarahkan ke program pemberdayaan ekonomi. Model zakat produktif, yang mengalokasikan dana untuk pengembangan usaha kecil, pelatihan keterampilan, atau program ekonomi berbasis komunitas, terbukti lebih efektif dalam mengurangi kemiskinan.
Beberapa negara telah berhasil menerapkan sistem zakat produktif dengan baik. Lembaga Zakat Selangor (LZS) di Malaysia, misalnya, berhasil mengurangi tingkat kemiskinan di Selangor dari 3,2% pada 2010 menjadi 1,7% pada 2020 melalui program zakat berbasis pemberdayaan ekonomi.
Di Indonesia sendiri, BAZNAS melalui Zakat Community Development (ZCD) telah menunjukkan bagaimana model zakat produktif dapat mengubah kehidupan mustahik. Dalam lima tahun terakhir, program ini telah memberdayakan 607 desa dengan total penerima manfaat mencapai 1,2 juta orang.
Menariknya, sekitar 43% mustahik yang sebelumnya menerima zakat kini telah bertransformasi menjadi muzakki (pemberi zakat). Keberhasilan ini membuktikan bahwa dengan sistem pengelolaan yang lebih baik, zakat dapat menjadi katalis bagi perubahan sosial yang lebih luas.
Selain modernisasi dan pergeseran ke zakat produktif, reformasi zakat juga membutuhkan sistem pengukuran dampak yang lebih komprehensif. Saat ini, banyak lembaga zakat yang belum memiliki indikator kinerja yang jelas dalam menilai efektivitas program mereka.
Tanpa sistem evaluasi yang kuat, sulit untuk mengetahui apakah zakat benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi penerima. Oleh karena itu, lembaga zakat di Indonesia perlu menerapkan standar pengukuran dampak sosial-ekonomi yang lebih jelas, termasuk evaluasi berkala terhadap program-program yang dijalankan.
Pada akhirnya, reformasi dalam sistem pengelolaan zakat bukan hanya sekadar upaya administratif, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam membangun keadilan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Seperti yang diungkapkan oleh Chapra, zakat bukan hanya rukun Islam, tetapi juga fondasi ekonomi yang berkeadilan. Indonesia tidak boleh berhenti hanya sebagai negara yang dermawan, tetapi harus berkembang menjadi negara yang mampu mengelola kedermawanan ini untuk menciptakan kesejahteraan yang lebih merata.
Dengan reformasi institusional yang menyeluruh, modernisasi tata kelola, dan fokus pada pemberdayaan ekonomi, zakat bisa menjadi solusi nyata untuk menjembatani paradoks antara kedermawanan yang tinggi dan ketimpangan yang masih menganga.