Sebagaimana diketahui, aturan itu sebelumnya telah diberlakukan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2018 sebagaimana telah diubah terakhir dengan PP 55/2022. Dalam beleid itu, insentif PPh Final UMKM 0,5% yang berlaku sejak 2018, seharusnya sudah selesai menikmati insentif pada 2025.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan, selama masa penyusunan regulasi tersebut, pelaku UMKM masih tetap dapat menggunakan tarif PPh Final sebesar 0,5% sepanjang tahun ini.
“Saat ini sedang disiapkan oleh pemerintah, tetapi sepanjang PP nya sedang disiapkan sebenarnya UMKM untuk 2025 pun masih boleh menggunakan tarif 0,5%,” tegas Febrio saat konferensi pers APBN di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Ia menekankan, relaksasi bagi para UMKM yang masih bisa menikmati tarif PPh Final 0,5% ini ditujukan supaya keberlangsungan usaha mereka tidak mengalami gangguan dan dapat terus berjalan sebagaimana mestinya.
“Sehingga ini tidak mengganggu kelanjutan usaha UMKM,” ucap Febrio.
Sebelumnya, Menteri UMKM Maman Abdurrahman juga telah mengungkapkan, sudah mencapai kesepahaman dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tentang perpanjangan insentif Pajak Penghasilan (PPh) final sebesar 0,5% untuk UMKM.
“Pembicaraan di level teknis sudah ada kesepahaman tinggal nanti saya tindaklanjuti dengan Ibu SMI,” kata Maman saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Secara prinsip, Maman mengatakan, Kementerian UMKM dan Kementerian Keuangan sudah memiliki semangat untuk meringankan beban para pelaku UMKM di tengah kondisi tekanan ekonomi saat ini melalui kebijakan insentif fiskal tersebut.
Oleh sebab itu, berbagai kebijakan yang diperuntukkan untuk membantu aktivitas UMKM kata dia akan diutamakan kedua belah pihak. Namun, Maman menekankan, kebijakan itu belum ada perincian sebab ia belum mengadakan pertemuan resmi dengan Sri Mulyani.
“Jadi nanti concern-nya bagaimana kebijakan yang dikeluarkan tidak memberatkan teman-teman UMKM,” ungkap Maman.
Mengutip CNBC International, pasar di Asia Pasifik juga mengikuti kenaikan di Wall Street. Penguatan pasar saham AS itu usai ketiga indeks utama menguat karena optimisme bahwa perlambatan ekonomi global tidak akan menghambat kemajuan pengembangan kecerdasan buatan.
Adapun Indeks S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,5%. Nikkei 225 Jepang naik 1,24% sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,67% pada awal perdagangan.
Di Korea Selatan, indeks Kospi bergerak datar sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil naik 0,60%.
Indeks Hang Seng Hong Kong berada di 21.935, lebih lemah dibandingkan dengan penutupan terakhir HSI di 22.119,41 pada hari Rabu.
Sementara itu, pasar China tutup untuk hari libur umum Hari Buruh tanggal 1 Mei 2025.
Saham berjangka AS merosot karena Wall Street mencerna laporan laba dari dua saham raksasa teknologi yang tergolong “Magnificent Seven”, yakni saham Apple dan Amazon.
Dalam perdagangan yang diperpanjang, saham Apple merosot lebih dari 4% setelah pendapatan dari divisi layanannya tidak mencapai estimasi Wall Street pada kuartal fiskal kedua. Sementara itu, saham Amazon turun lebih dari 2% karena raksasa e-commerce itu melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, tetapi merilis panduan yang lemah untuk periode saat ini karena menghadapi ketidakpastian seputar tarif besar-besaran Presiden AS Donald Trump.
Semetara itu perusahaan saham Magnificent Seven lainnya, Meta Platforms dan Microsoft, meredakan kekhawatiran perlambatan dalam perkembangan yang didukung kecerdasan buatan di tengah ketidakpastian ekonomi makro saat ini.
Dow Jones Industrial Average naik 83,60 poin, atau 0,21%, ditutup pada 40.752,96. S&P 500 naik 0,63% dan ditutup pada level 5.604,14, masih sedikit di bawah level sebelum pengumuman tarif resiprokal Presiden Donald Trump pada awal April. Nasdaq Composite naik 1,52%, ditutup pada level 17.710,74 dan menghapus penurunan yang dialaminya sejak 2 April.
Pada akhir 2024 lalu, di Semenanjung Korea tiba-tiba muncul sinkhole di Busan saat hujan deras yang membanjiri kota tersebut. Beberapa hari sebelumnya, 2 sinkhole juga muncul di Kuala Lumpur, Malaysia. Salah satunya bahkan menyebabkan seorang turis hilang setelah terjatuh ke dalam sinkhole.
Terbaru, sinkhole muncul dan ukurannya kian melebar di Kota Buriticupu, ujung timur laut Amazon Brasil.
Pelan-pelan, kota tersebut dikatakan akan ditelan Bumi. Dalam beberapa minggu terakhir, lubang runtuhan besar dengan kedalaman beberapa meter telah menyebabkan pemerintah kota mengumumkan keadaan darurat.
Sekitar 1.200 orang dari total 55.000 penduduk kota terancam kehilangan rumah. Pasalnya, sinkhole yang terus menganga menciptakan jurang yang bisa membuat rumah warga terperosok ke dalam lubang.
“Dalam beberapa bulan terakhir, dimensinya telah meluas secara eksponensial, mendekati lokasi pemukiman,” tertera dalam pernyataan keputusan darurat yang dikeluarkan pemerintah kota awal bulan ini, dikutip dari Reuters, Selasa (25/2/2025).
Pernyataan tersebut juga mengatakan beberapa bangunan telah hancur akibat sinkhole. Lubang runtuhan yang terjadi baru-baru ini merupakan peningkatan dari masalah yang telah terjadi selama 30 tahun terakhir.
Warga Buriticupu di negara bagian Maranhao, sudah sering melihat sinkhole muncul ketika hujan mengikis tanah yang rentan karena sifatnya berpasir. Hal ini diperparah dengan konstruksi bangunan yang tidak direncanakan dengan baik dan penggundulan hutan.
Erosi tanah yang besar dikenal di Brasil sebagai “voçoroca”, sebuah kata asli yang berarti “merobek Bumi” dan setara dengan sinkhole.
Masalahnya menjadi lebih buruk saat hujan deras seperti saat ini, kata Marcelino Farias, ahli geografi dan profesor di Universitas Federal Maranhao.
Antonia dos Anjos, yang telah tinggal di Buriticupu selama 22 tahun, khawatir akan terjadi lebih banyak lubang runtuhan dalam waktu dekat.
“Ada bahaya di depan kita, dan tidak ada yang tahu di mana lubang di bawahnya terbuka,” kata pria berusia 65 tahun itu.
Sekretaris Pekerjaan Umum Buriticupu dan seorang insinyur, Lucas Conceicao, mengatakan pemerintah kota jelas tidak memiliki kapasitas untuk menemukan solusi bagi situasi sinkhole yang kompleks.
“Masalah-masalah ini mulai dari proses erosi hingga pemindahan orang-orang yang berada di wilayah berisiko,” katanya.
10 Sinkhole Terbesar di Dunia
Kemunculan sinkhole di wilayah publik memang menjadi suatu hal yang mengerikan dan seringkali menjadi hal yang misterius.
Meski begitu, ada pula Sinkhole yang terbentuk secara alami sampai membuat takjub dengan pemandangan memukau dan menantang para peneliti untuk memahami proses geologi di baliknya.
Berikut beberapa sinkhole terbesar di dunia, yang dirangkum CNBC Indonesia:
1. Xiao TianKeng, Cina
Di pedesaan barat daya Cina, tepatnya di wilayah Chongqing, terdapat sebuah keajaiban alam yang dikenal sebagai Xiao Tiankeng, sebuah sinkhole raksasa dengan pemandangan yang memukau.
Nama “Xiao Tiankeng” secara harfiah berarti “lubang surga”, dan dengan kedalaman 660 meter serta volume mencapai 130 juta meter kubik, lubang ini dinobatkan sebagai sinkhole terdalam dan terbesar di dunia.
2. The Great Blue Hole, Belize
The Great Blue Hole adalah fenomena alam luar biasa yang terletak di lepas pantai Belize, Amerika Tengah. Lubang raksasa ini memiliki bentuk lingkaran dengan diameter sekitar 300 meter dan kedalaman mencapai 124 meter.
Awalnya merupakan gua batu kapur yang terbentuk jutaan tahun lalu selama periode Pleistosen, lubang ini kemudian terendam air laut dan atap gua runtuh, meninggalkan lubang besar yang kini dikenal sebagai Great Blue Hole.
3. Dean’s Blue Hole, Bahama
Di Bahama, tepatnya di Clarence Town, Long Island, terdapat lubang biru terdalam di dunia yang dikenal sebagai Dean’s Blue Hole.
Lubang biru ini terbentuk akibat erosi batu kapur di dasar laut selama zaman es, menghasilkan gua bawah air dengan kedalaman mencapai 202 meter dan diameter antara 25 hingga 35 meter.
4. Cerro Sarisariñama, Venezuela
Cerro Sarisariñama adalah gunung tepui yang terletak di Taman Nasional Jaua-Sarisariñama, Venezuela, dekat perbatasan dengan Brasil.
Gunung ini memiliki fitur khas berupa empat lubang besar dengan diameter yang bervariasi antara 80 hingga 150 meter dan kedalaman antara 220 hingga 314 meter.
5. Dragon Hole, Laut Tiongkok Selatan
Dragon Hole, yang terletak di Laut Tiongkok Selatan, merupakan salah satu lubang bawah air terdalam di dunia dengan kedalaman mencapai 377 meter dan diameter sekitar 305 meter.
Tempat ini disebut sebagai “mata dari Laut Tiongkok Selatan” dan memiliki berbagai informasi penting tentang kehidupan bawah air yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.
6. Devil’s Sinkhole, Texas, AS
Di dekat kota Rocksprings, Texas, terdapat sebuah keajaiban alam yang dikenal sebagai Devil’s Sinkhole. Lubang ini, yang terbentuk akibat erosi air, memiliki kedalaman 104 meter dan diameter 10 meter.
Lubang ini juga menjadi rumah bagi jutaan kelelawar dan pertama kali didokumentasikan pada zaman modern oleh seorang peternak bernama Amon Billings pada tahun 1876.
7. Guatemala City Sinkhole, Guatemala
Pada tahun 2010, sebuah sinkhole besar tiba-tiba muncul di tengah Kota Guatemala, menciptakan lubang dengan kedalaman sekitar 100 meter dan diameter 18 meter.
Fenomena ini terjadi setelah hujan deras yang menyebabkan pecahnya pipa pembuangan, mengakibatkan tanah melunak dan runtuh. Peristiwa ini menimbulkan kepanikan di antara warga setempat karena munculnya lubang besar yang merusak infrastruktur kota secara signifikan.
8. Sinkhole Gianyar, Bali, Indonesia
Pada tahun 2021, sebuah sinkhole dengan kedalaman sekitar 50 meter dan lebar 30 meter muncul di Kecamatan Tegalalang, Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Fenomena ini memutus jalur pariwisata dan merusak jaringan irigasi di sekitarnya, menimbulkan risiko erosi lebih lanjut.
Pemerintah setempat segera mengambil tindakan untuk membuat jalan alternatif dan jembatan guna memulihkan akses pariwisata. Para peneliti berpendapat bahwa kejadian ini terjadi karena erosi tanah dan drainase air yang tidak stabil.
9. Danau Merah, Kroasia
Danau Merah atau Crveno Jezero adalah sebuah sinkhole yang berisi danau karst di dekat Kota Imotski, Kroasia. Danau ini terkenal karena tebing-tebingnya yang tinggi dan warna merah-coklat dari airnya, yang disebabkan oleh oksida besi dalam batuannya.
Dengan kedalaman 25 meter dan diameter sekitar 100 meter, Danau Merah menjadi salah satu destinasi wisata alam populer di Kroasia, menawarkan pemandangan yang menakjubkan dan pengalaman tak terlupakan bagi para pengunjung.
10. Gerbang Neraka, Turkmenistan
Gerbang Neraka adalah kawah gas alam yang terletak di gurun Karakum, Turkmenistan. Kawah ini memiliki diameter 70 meter dan kedalaman 20 meter, serta telah terbakar selama lebih dari 50 tahun sejak terbentuk akibat pengeboran minyak oleh ahli geologi Soviet pada tahun 1971.
Api yang menyala di Gerbang Neraka menciptakan pemandangan yang luar biasa, namun juga menimbulkan polusi udara dan tanah.
Kepala Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) salak pondoh Sleman yang juga menjadi pemilik desa agrowisata Omah Salak, Surya Agung Saputra mengatakan dampak dari penambangan pasir lereng Merapi tidak hanya menyasar pertanian, tetapi juga infrastruktur desa seperti jalan desa. Pihaknya mengakatan sejak makin masifnya penambangan pasir, jalanan desa mulai rusak parah.
“Dampak dari penambangan pasir di lereng Merapi tidak hanya ke pertanian salak dan sawah-sawah warga, tapi juga jalanan desa rusak,” kata Surya kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/4/2025).
Menurutnya, banyaknya truk-truk pasir membuat jalan-jalan besar pun ikut rusak. Bahkan jalan desa sekalipun, karena umumnya, jalan desa tidak kuat untuk dilalui oleh truk-truk. Selain itu, banyaknya mobil pribadi yang melewati jalan-jalan kecil akibat jalan yang rusak tersebut juga menganggu warga sekitar.
“Penambangan itu kan butuh truk ya buat angkut pasirnya, nah ini menyebabkan jalanan jadi rusak. Dengan penambangan itu ya jalan-jalan rusak parah. Terus akhirnya mobil pribadi ke jalan-jalan yang lainnya, jalan kecil yang lainnya juga ikut rusak,” ungkapnya.
Bahkan, truk-truk juga terkadang melewati jalur khusus evakuasi, yang tidak didesain oleh kendaraan berat. Jalur evakuasi ini juga menjadi akses utama warga lereng Gunung Merapi untuk bekerja, sekolah, dan kebutuhan penting lainnya.
Penambangan pasir di lereng Merapi membuat resah warga dan petani terutama petani salak pondoh. Dampaknya cukup parah yakni membuat potensi gagal panen salak lebih besar bahkan para petani salak harus beralih menanam sayuran.
“Sekarang petani saja untuk bertani salak susah sekali di sini. Karena nggak ada pengairan, waktu kemarau banyak yang kering, mau tidak mau diganti untuk sayuran, misalnya cabai, ataupun tanaman lainnya pun karena airnya terbatas, tapi balik lagi, airnya berkurang, alhasil susah juga untuk nanam sayuran,” ungkapnya.
Dampak penambangan pasir juga membuat produksi salak pondoh pun turun drastis. Ini juga berdampak pada penurunan omzet petani sampai sekitar 70%. Bahkan untuk kebutuhan ekspor pun kini sulit dipenuhi dan harus mencari alternatif dari daerah lain seperti Kabupaten Wonosobo dan di daerah Jawa Tengah lainnya.
“Ada penurunan omzet hingga 70%, begitu juga ekspor, kita dulu sering banget melakukan ekspor dan dari sini yang paling besar. Sekarang, udah susah karena panennya juga susah, mau tidak mau ambil dari daerah lain seperti Wonosobo atau daerah Jawa Tengah lain,” ungkapnya lagi.
Terkait dengan dampak ini, pihaknya pun meminta kepada pemerintah terutama pemerintah Jawa Tengah untuk melakukan penindakan terhadap penambang pasir ilegal di Jawa Tengah agar dampaknya tidak makin membesar.
“Ya kalau kami minta gimana caranya penambangan pasir ini dapat dikendalikan oleh pemerintah Jawa Tengah, karena sumber masalahnya ada di Magelang, jadi ini kewenangan pemerintah Jawa Tengah,” pungkasnya.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Kementerian ESDM Andriah Feby Misna mengatakan, meski RI dianugerahi sumber EBT lebih dari 3.000 GW, namun realisasi pemanfaatan untuk EBT masih relatif kecil. Adapun, hingga 2024, kapasitas terpasang EBT baru mencapai 15,8 GW atau hanya 0,4% dari total potensi.
“Total potensi lebih dari 3.000 Giga Watt yang disumbangkan oleh energi terbarukan. Namun, jika melihat pemanfaatannya, baru 15,8 Giga Watt. Ini menunjukkan masih banyak ruang untuk pengembangan karena realisasi pemanfaatan energi terbarukan baru mencapai sekitar 0,4% dari total potensinya pada tahun 2024,” kata Feby dalam acara EESA Summit Indonesia 2025 di Jakarta, Selasa (29/4/2025).
Di sisi lain, ia mengungkapkan bahwa pemerintah juga telah mempunyai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Hal tersebut telah tersusun di dalam peta jalan (roadmap) dekarbonisasi sektor energi.
“Untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal. Kami telah mengembangkan peta jalan emisi nol bersih untuk sektor energi, yang menguraikan upaya dekarbonisasi di seluruh sektor permintaan dan pasokan,” ujar Feby.
Adapun, berdasarkan dari roadmap tersebut, emisi gas rumah kaca (GRK) sektor energi diproyeksikan dapat dikurangi hingga 95% pada tahun 2060 dibandingkan dengan skenario business as usual (BAU) melalui serangkaian tindakan mitigasi.
Saking kesalnya, pengusaha meminta pemerintah pengusaha nakal, yang memasukkan barang impor ilegal dan palsu ke pasar domestik dibinasakan saja jika memang tak mau diperingatkan pemerintah. Hal itu disampaikan Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Anne Patricia Susanto dan Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Industri Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ian Syarif rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (28/4/2025), ditayangkan secara daring. Turut hadir perwakilan dari berbagai asosiasi pelaku industri, mulai dari industri tekstil dan produk tekstil (TPT), besi dan baja, kelapa sawit, hingga farmasi.
Ian Syarif mengatakan, barang-barang tekstil impor ilegal itu dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari produk lokal. Barang-barang itu pun diduga tak membayar pajak seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan perpajakan lainnya.
“Kami dari industri tidak meminta perlakuan khusus atau adanya insentif, tetapi kami minta hal ilegal ini dapat dihentikan, karena bagaimana kami bisa bertahan. Kami bayar gaji pekerja, tapi tiba-tiba di pasar ada barang yang harganya 30% atau 20% lebih murah, karena tidak ada elemen PPN-nya atau perpajakan lainnya,” kata Ian.
Ian pun mencontohkan ada pakaian impor yang tidak sesuai dengan peraturan berlaku seperti label tidak berbahasa Indonesia, label hanya mencantumkan merek, dan lain-lainnya. Bahkan, barang-barang tersebut juga berstatus tiruan alias KW.
“Kami temui barang-barang impor yang ditemui di pasar, di mana banyak yang berlabel tidak menggunakan Bahasa Indonesia dan cenderung barang ‘KW’ (tiruan),” tambahnya.
Parahnya, perdagangan barang tekstil tersebut kini lebih terbuka karena adanya demand shock akibat banyak negara yang berpotensi tidak bisa melakukan ekspor ke Amerika Serikat (AS) efek perang tarif dan akan mencari pasar alternatif lain, di mana salah satunya Indonesia.
“Perdagangan ini bisa lebih transparan lagi karena ini salah satu bentuk dari demand shock yang nanti akan terjadi karena negara-negara sudah tidak bisa melakukan ekspor ke AS dan akan mencari pasar alternatif, di mana pasar yang sudah jadi ya Indonesia,” ujar Ian.
Adapun alasannya yakni karena Indonesia saat ini menjadi pasar barang tiruan yang cukup menjanjikan, terutama bagi Malaysia.
“Mengapa Indonesia? Ya karena saat ini menjadi pasar barang ‘KW’ cukup menjanjikan disini, apalagi bagi Malaysia, di mana Indonesia cukup menarik pasar barang tiruan,” ungkapnya.
Akibatnya, industri tekstil di Indonesia mengalami penurunan drastis. Untuk industri tekstil dari sebelumnya pada 2017 masih sebanyak 2.972 industri, pada 2022 tinggal mencapai 1.985 industri. Sedangkan industri pakaian jadi dari sebelumnya pada 2017 silam sebanyak 2.738, pada 2022 tinggal 2.027 industri.
“Dampak dari masifnya impor pakaian dan tiruan, terjadi penurunan dari ribuan industri tekstil dan pakaian. Juga utilisasi kami mengalami penurunan sebesar 55,3% untuk industri tekstil dan 66% untuk industri pakaian jadi,” ujarnya lagi.
Binasakan Pengusaha Nakal
Sementara itu, Anne Patricia Susanto mengatakan hal ini terjadi karena adanya pengaruh penerapan tarif AS.
Bahkan, beberapa negara yang sudah memiliki perjanjian dagang bebas (free trade agreement/FTA) dengan AS juga terkena kebijakan tarif, sehingga membuat negara-negara tersebut perlu mencari alternatif pasar. Anne menyebut ada Yordania, Honduras, Venezuela, dan Meksiko.
“Ada beberapa negara produksi yang terkena risiko tarif AS, tetapi ada juga negara yang sudah memiliki FTA, terkena kebijakan tarif AS,” kata Anne dalam paparannya.
Menurutnya, investor asing yang berinvestasi di industri tekstil Indonesia berbasis kapas (cotton base) akan pindah jika pemerintah tidak berhasil melakukan negosiasi tarif resiprokal.
“Sektor tekstil di Indonesia kan ada yang sintetik, ada yang cotton base, nah rata-rata yang simple cotton base berpotensi akan pindah ke beberapa negara itu jika tarif resiprokal ini tidak berhasil dinegosiasi oleh pemerintah RI,” tambah Anne.
Anne berharap kepada Komisi VII DPR RI untuk mendukung Langkah pemerintah alam memitigasi risiko perang tarif dan mendapatkan yang terbaik dibandingkan dengan negara lain seperti China, Vietnam, Kamboja, Bangladesh, India, dan Filipina.
“Kami meminta kepada DPR Komisi VII untuk mensupport pemerintah dalam hal memitigasi risiko tarif resiprokal di kemudian hari dan kita mendapatkan keuntungan yang terdepan dan terbaik dibandingkan dengan negara lain seperti China, Vietnam, Kamboja, Bangladesh, India, dan Filipina,” ungkapnya.
Terakhir, Anne meminta kepada pemerintah untuk memberikan dukungan lebih bagi pengusaha yang sudah patuh dan menindak pengusaha yang tidak patuh.
“Kami memohon kepada pemerintah kalau kita ingin berdaya saing lawan negara-negara tadi kita sebut, pengusaha yang sudah bantu mohon dibantu lebih, didukung lebih, dan kalau pengusaha yang tidak patuh perlu dibina lebih lagi, kalau tidak bisa dibina, mohon dibinasakan,” pungkas Anne.
Harga minyak dunia bergerak volatil sepanjang pekan ini, diwarnai tarik-menarik sentimen geopolitik, perang dagang, hingga sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Iran. Pada perdagangan Jumat pagi waktu Indonesia (25/4/2025), minyak Brent kontrak Juni ditutup menguat tipis di US$66,70 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) berakhir di US$62,93. Namun secara mingguan, Brent melemah 1,8% dan WTI tergelincir hampir 3%, mencatatkan pekan terburuk sejak awal April.
Pekan ini dibuka dengan tekanan tajam di pasar minyak. Pada Senin (21/4/2025), harga Brent jatuh 1,7% ke US$66,80 per barel, tertekan isu pembicaraan nuklir antara AS dan Iran yang dinilai bisa memicu pelonggaran sanksi minyak dan menambah pasokan global. Kecemasan meningkat seiring ketegangan dagang antara AS dan mitra utamanya, seperti China, yang dikhawatirkan akan menekan permintaan energi.
Tekanan berlanjut pada Selasa (22/4/2025), meski pergerakan lebih stabil. Harga Brent bergerak tipis di kisaran US$66,92 per barel. Sentimen pasar dibayangi komentar kontroversial Presiden AS Donald Trump terhadap The Fed, yang mendorong risk-off sentiment di pasar global. Lonjakan produksi OPEC+ yang melebihi ekspektasi juga memperparah kekhawatiran oversupply.
Pada Rabu (23/4/2025) waktu Indonesia, angin segar menyapa pasar. Harga minyak bangkit setelah AS mengumumkan sanksi baru terhadap jaringan ekspor energi Iran. Brent melonjak 1,8% ke US$67,44 per barel. Selain itu, rebound pasar saham global dan harapan akan redanya ketegangan dagang AS-China turut memulihkan sentimen. Data penurunan stok minyak mentah AS sebesar 4,6 juta barel dari American Petroleum Institute (API) juga memperkuat harga.
Namun, kebangkitan itu tidak bertahan lama. Menjelang akhir pekan, perang dagang kembali menghantui. Pada Kamis malam waktu AS, Trump menyatakan pembicaraan dagang masih berjalan, namun pernyataan tersebut dibantah Beijing. Ketidakpastian ini menahan kenaikan harga minyak, dengan Brent hanya naik tipis ke US$66,70 per barel pada Jumat (25/4/2025).
Dari sisi fundamental, pasar minyak juga menghadapi dinamika suplai yang rumit. OPEC+ dilaporkan berselisih dengan Kazakhstan terkait kepatuhan produksi, sementara kenaikan output dari beberapa anggota lain memicu kekhawatiran kelebihan pasokan. Di sisi lain, struktur backwardation yang melebar di pasar berjangka mengindikasikan pasokan fisik minyak yang masih ketat.
Secara keseluruhan, volatilitas harga minyak pekan ini mencerminkan betapa rapuhnya keseimbangan pasar di tengah tekanan geopolitik, ketidakpastian permintaan global, dan dinamika suplai yang masih jauh dari stabil.
Belum banyak orang tahu ternyata ada pria asal Indonesia, tepatnya Makassar, menjadi menteri keuangan di negara lain, yakni Thailand. Hanya saja, kejadian ini tak berlangsung sekarang, tetapi saat negara itu masih bernama Kerajaan Siam ratusan tahun lalu.
Lantas, siapa orang itu?
Menteri keuangan tersebut bernama Daeng Mangalle. Awalnya, Daeng Mangalle merupakan pangeran Kerajaan Gowa. Akibat VOC sukses menundukkan Kerajaan Gowa tahun 1669, Daeng Mangalle angkat kaki dari Makassar. Dia jadi satu dari sedikit orang yang tak mau tunduk kepada Belanda.
Dia kemudian pindah ke Banten membawa ratusan orang dari Sulawesi Selatan. Di Banten, dia diterima secara baik oleh penguasa Banten. Namun, hubungan ini tak lama. Akibat Banten sudah berkongsi dengan VOC, Daeng Mangalle kembali angkat kaki. Dari Banten dia menuju ke Siam (Kini Thailand) bersama rombongan.
Di sana dia kemudian disambut tangan terbuka oleh penguasa Siam, Raja Phara Narai. Penyambutan ini sejalan dengan kecerdasannya mengelola uang, sehingga dia pun dipercaya raja sebagai bendahara kerajaan. Dalam konsep negara-bangsa modern, posisi bendahara kerajaan sama seperti menteri keuangan.
“[….] Bahkan, Daeng Mangalle diangkat menjadi bendahara (menteri keuangan) atau dalam bahasa Thai disebut “Doeja Paedi’,” tulis H.D Mangemba dalam Sultan Hasanuddin, Disegani Kawan dan Lawan (2007).
Sayang, tak diketahui lebih lanjut bagaimana kontribusi Daeng Mangalle sebagai bendahara Siam. Hanya saja, posisi tersebut menjadi petaka bagi Daeng Mangalle. Sebab dia dituduh terlibat konspirasi yang disusun orang Melayu, Campa dan Islam melawan Raja Phra Narai.
Raja menuduh seluruh pihak tersebut ingin menjarah istana kerajaan, membunuh raja, dan mengubah agama raja pengganti. Padahal, konspirasi tersebut tak dapat dibuktikan. Daeng Mangalle sendiri membantah tuduhan tersebut. Dia menyebut bukan orang yang suka adu domba.
“Sebagai Pangeran Makassar, dia tidak mungkin bertindak sebagai pengadu tapi lebih suka bertempur dengan teman-teman setanahairnya, terbunuh secara terhormat dan membawa mati rahasia yang boleh jadi dia tahu mengenai komplotan itu,” ungkap sejarawan Bernard Dorléan dalam Orang Indonesia & Orang Prancis, dari Abad XVI sampai dengan Abad XX (2006).
Namun, Raja Siam tak peduli dan tetap menekan pihak yang terlibat. Banyak orang Melayu, Campa, dan Islam akhirnya mengakui kesalahan kepada raja dan memohon pengampunan. Hanya Daeng Mangalle yang ogah melakukannya sebab tak merasa bersalah.
Atas dasar ini, raja mempersempit ruang gerak pangeran Makassar itu. Awalnya dengan meminta pasukan Prancis, yang jadi mitra Siam, mengepung permukiman orang Makassar di Ayuthia. Pengepungan ini kemudian membuat orang-orang Makassar melawan hingga berakhir pertumpahan darah.
Setelah kejadian ini, Raja Siam kembali melakukan pengepungan. Kali ini lebih dahsyat sebab pasukan militer juga menyerang duluan. Alhasil, pertempuran pun tak bisa dihindari. Daeng Mangalle dan orang-orang Makassar sukses membunuh tentara menggunakan tombak dan keris.
Namun, akibat kalah jumlah dan persenjataan, orang-orang Makassar sukses dikalahkan pasukan Siam. Begitu juga Daeng Mangalle yang berhasil dibunuh oleh orang Siam pada sekitar 1686. Meski sukses diredam, perlawanan orang Makassar membuat penduduk lokal takjub akan daya juang mereka. Kelak, sejarah juga mencatat Daeng Mangalle barangkali menjadi orang asal Indonesia, tepatnya Makassar, pertama yang jadi menteri keuangan di negara yang kini menjelma jadi Thailand.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun (KE PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan daya tawar pemerintah dapat direspons positif oleh pemerintahan Donald Trump agar asuransi marine cargo dapat tumbuh seiring dengan volume perdagangan yang naik.
Menurutnya, tawaran pemerintah untuk memberikan insentif fiskal dan nonfiskal kepada AS, diharapkan dapat membuka barang impor dari AS ke Indonesia dan juga turut menjaga daya saing ekspor Indonesia ke AS.
“Hal ini diharapkan akan menjaga asuransi marine cargo tetap tumbuh dengan adanya stabilitas bahkan peningkatan volume perdagangan,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (25/4).
Ogi mengungkapkan, meskipun menghadapi berbagai tantangan, prospek asuransi marine cargo di Indonesia tetap terbuka. Sampai dengan akhir tahun 2024, premi asuransi Marine Cargo masih menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 3,29% secara tahunan.
“Meski sampai dengan akhir Februari 2025, premi asuransi marine cargo sedikit mengalami penurunan yaitu sebesar -0,44% yoy,” ungkapnya.
Sebagai informasi, saat ini pemerintah Indonesia tengah menempuh jalur negosiasi dalam rangka menjaga hubungan perdagangan yang kuat dengan AS dengan memposisikan AS sebagai mitra kerja. Salah satu strategi yang dicanangkan pemerintah adalah meningkatkan volume komoditas impor dari AS, terutama produk agrikultur dan engineering.
Beras premium Indonesia rupanya menjadi incaran negara-negara ASEAN. Kementerian Perdagangan menyebut, beras produksi lokal dengan kualitas tinggi kini tengah menarik minat pasar regional. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi saat ditemui di Jakarta, Kamis (24/4/2025).
“Itu (beras premium Indonesia) kayaknya masih banyak (dicari) di ASEAN. Tapi nanti aku cek lagi ya. Tapi kalau nggak salah masih (banyak diminati) di ASEAN,” ucap Fajarini.
Meski tak menjelaskan secara rinci berapa volume ekspor yang sudah dilakukan, Fajarini menyatakan Indonesia sudah aktif mengekspor jenis beras premium dan eksotis ke pasar regional. “Kan kalau beras premium, beras eksotis itu sih sudah. Memang kita sudah (ekspor),” tambahnya.
Adapun ketertarikan negara lain terhadap beras Indonesia juga terlihat dari pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman beberapa waktu lalu. Ia mengungkapkan, Malaysia telah menyampaikan minat untuk mengimpor beras dari Indonesia akibat melonjaknya harga dan terbatasnya stok beras di Negeri Jiran tersebut.
Namun, Amran menegaskan pemerintah Indonesia saat ini tetap memprioritaskan ketahanan pangan nasional dan memastikan ketersediaan stok dalam negeri dalam kondisi aman.
“Ada permintaan beras dari Malaysia kepada kita. Namun untuk sementara, kita harus menjaga ketersediaan dan keamanan stok dalam negeri terlebih dahulu. Ketahanan pangan nasional adalah prioritas utama. Setelah itu tercapai, baru kita dapat mempertimbangkan dukungan lebih lanjut kepada negara sahabat,” kata Amran dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, di dalam negeri, produksi beras justru sedang menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan total produksi beras sepanjang Januari-Mei 2025 akan mencapai 16,62 juta ton, naik 12,4% dari tahun sebelumnya.
“Produksi beras sepanjang Januari-Mei 2025 diperkirakan akan mencapai 16,62 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 1,83 juta ton atau 12,40% dibandingkan dengan periode yang sama 2024,” kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS MHabibullah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/4/2025).
Khusus untuk periode Maret-Mei, produksi beras diprediksi mencapai 13,14 juta ton, naik hampir 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini didorong oleh kenaikan luas panen, terutama di Pulau Jawa.
BPS menyebut potensi panen padi pada Maret-Mei 2025 akan mencapai 4,30 juta hektare, naik 5,53% dari tahun lalu. Secara keseluruhan, produksi padi sepanjang Januari-Mei 2025 diperkirakan menyentuh 28,85 juta ton gabah kering giling (GKG), atau naik 3,18 juta ton dari periode yang sama tahun 2024.
Namun, BPS juga mengingatkan angka ini masih berupa potensi. Kondisi cuaca dan pertanaman beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan apakah produksi benar-benar akan setinggi itu.
Presiden Prabowo Kasih Lampu Hijau
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan produksi beras asal Indonesia sudah sangat melimpah dalam 3-4 bulan terakhir. Bahkan, Kepala Negara mendapatkan laporan dari Mentan Amran Sulaiman sudah ada negara lain yang berminat membeli beras produksi Indonesia.
“Dengan perhitungan bahwa kita sudah sangat-sangat cukup produksi kita. Ada beberapa negara yang sudah mendekati kita. Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka,” kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (23/4/2025).
“Saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka, dan kalau perlu sekarang, atas dasar kemanusiaan kita jangan terlalu cari untung besar, yang penting ongkos produksi, plus angkutan, plus administrasi kembali,” lanjutnya.
Beras Malaysia di Titik Kritis
Melansir The Malaysian Reserve, industri perberasan Malaysia kini berada dalam tekanan besar. Negara tersebut terjebak antara ketergantungan impor yang terus meningkat, stagnasi hasil panen lokal, dan tantangan struktural yang menghambat upaya mencapai swasembada.
Rasio swasembada beras (SSR) Malaysia turun menjadi 56,2% pada 2023, turun 6,4% dari tahun sebelumnya. Adapun pemerintah Malaysia menargetkan SSR 75% pada 2025, namun banyak pihak menilai target itu kian jauh dari jangkauan. Bahkan, BIMB Securities menyebut target tersebut sebagai misi yang mustahil.
Sejumlah persoalan yang membuat rasio swasembada beras Malaysia turun meliputi alih fungsi lahan, tanah yang semakin rusak, irigasi yang ketinggalan zaman, hingga populasi petani yang menua. Di sisi lain, perubahan iklim ekstrim telah merusak lebih dari 10.430 hektar sawah dan mengacaukan pola tanam.
Petani di Malaysia juga dilaporkan menghadapi tantangan seperti hama kumbang, ulat grayak, dan gulma yang makin menggerus produktivitas. Meski pemerintah telah menaikkan harga minimum padi menjadi RM1.800 per ton dan memberikan subsidi, margin keuntungan tetap menyusut karena biaya produksi tinggi.
Direktur IADA Barat Laut Selangor, Mario Valeriano menjelaskan, “Dengan subsidi RM500 per ton di bawah Skema Subsidi Harga Padi (SSHP), petani dijamin memperoleh pendapatan minimum RM2.000 per ton.”
Namun ia menegaskan, upaya pemerintah belum menyentuh akar masalah, termasuk reformasi menyeluruh terhadap struktur industri beras dan peningkatan infrastruktur.
Ke depan, Malaysia menargetkan SSR 80% pada tahun 2030 mendatang. Tapi Valeriano menekankan tujuan ini hanya akan tercapai jika ada peningkatan besar dalam infrastruktur irigasi, pengelolaan sumber daya, dan adaptasi terhadap iklim ekstrem.