Wakil Ketua Komisi XI DPR Dolfie Othniel Frederic Palit mengatakan, agenda fit and proper test untuk dua calon anggota DG BI yang nama-namanya telah diajukan Presiden Prabowo Subianto akan digelar pada Selasa pekan depan (1/7/2025). Sementara itu, untuk fit and proper test dua calon Wakil Ketua DK LPS akan dilakukan keesokan harinya (2/7/2025).
“Jadi Selasa untuk (calon) BI, dan Rabu (calon) LPS,” kata Dolfie kepada CNBC Indonesia, Rabu (25/6/2025).
Wakil Ketua Komisi XI DPR Fauzi Amro menambahkan, hasil keputusan nama yang akan dipilih untuk menempati jabatan barunya itu akan dilakukan secara sekaligus pada 2 Juli 2025. “Setelah itu nanti baru diteruskan dalam sidang rapat paripurna terdekat,” tegasnya
Sebagaimana diketahui, DPR RI telah menerima surat Presiden Prabowo Subianto terkait usulan calon Deputi Gubernur Bank Indonesia dan calon Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS periode 2025-2030.
Masing-masing instansi tersebut memiliki dua kandidat yang diusulkan Prabowo melalui surat Nomor R22/Pres/05/2025 tertanggal 6 Mei 2025, dan R28/Pres/05/2025 yang tertanggal 20 Mei 2025.
“(Masing-masing) 2 Orang,” kata Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal kepada CNBC Indonesia, Selasa (27/5/2025).
Nama yang diusulkan untuk posisi Deputi Gubernur BI adalah Dicky Kartikoyono yang kini menjabat sebagai Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI.
Kemudian yaitu Ricky Perdana Gozali yang merupakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta.
Sementara itu calon Wakil Ketua Dewan Komisioner LPS adalah Doddy Zulverdi, Asisten Gubernur/Kepala Departemen Manajemen Strategis dan Tata Kelola Bank Indonesia.
Calon berikutnya adalah Farid Azhar Nasution, Anggota Badan Supervisi Lembaga Penjamin Simpanan.
Daftar nama calon tersebut dibenarkan langsung oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fauzi Amro. “Iya benar,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, pada hari ya sama.
Penularan penyakit tuberkulosis umumnya terjadi melalui udara, yaitu ketika pengidapnya memercikkan lendir atau dahak saat batuk atau bersin. Saat itulah, bakteri penyebab tuberkulosis ikut keluar melalui lendir tersebut dan terbawa ke udara.
Secara umum, TBC mudah ditularkan dari orang ke orang dalam keadaan tertentu, namun bakteri penyebab TBC umumnya tidak menyebar melalui kontak biasa. Lantas apakah benar TBC bisa menular lewat ciuman?
Bagaimana cara penularan TBC? Seperti dikatakan di atas, TBC menyebar melalui udara. Tetesan yang mengandung bakteri harus dihirup, barulah infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain. Hal ini berarti berada di dekat seseorang dengan penyakit TBC ketika mereka batuk, bersin, atau bahkan berbicara di dekat wajah, seseorang bisa tertular.
Meski demikian, dokter spesialis paru Profesor Faisal Yunus mengatakan bahwa TBC tidak bisa ditularkan melalui ciuman. Namun berbeda cerita jika pasien TBC mencium anak lalu dia batuk dan bersin di dekat si kecil. Hal tersebut bisa memicu penularan bakteri penyebab tuberkulosis.
TBC tidak bisa menular hanya dengan: – Menyentuh orang yang terinfeksi TBC – Memberikan pelukan atau ciuman kepada orang yang terinfeksi – Menggunakan sikat gigi yang sama – Berbagi makan atau minum dengan yang terinfeksi – Berjabat tangan – Berbagi pakaian, tempat tidur, atau handuk – Menggunakan toilet yang sama dengan orang yang terinfeksi
Siapa yang paling menular? Orang dengan TBC bergejala akan menularkan penyakitnya sampai mereka minum obat setidaknya selama dua minggu. Setelah itu, pengobatan harus dilanjutkan selama berbulan-bulan, barulah infeksinya tidak lagi menular.
Setiap orang yang pernah kontak dengan penderita TBC harus segera melakukan tes TBC (disebut juga tes PPD) untuk mengetahui apakah dia mengidap penyakit tersebut, dan apakah dia menularkannya ke orang lain.
Siapa yang Paling Rentan Tertular Tuberkulosis? Orang dengan sistem kekebalan yang sehat lebih mampu mempertahankan diri terhadap penularan infeksi tuberkulosis menjadi penyakit TBC aktif, sementara mereka dengan sistem kekebalan yang lemah, misalnya orang dengan HIV, jauh lebih rentan untuk mengidap penyakit tuberkulosis aktif.
Semakin lama Anda menghabiskan waktu dengan seseorang yang memiliki TBC menular, semakin besar kemungkinan Anda tertular penyakit tersebut.
Jika Anda menderita tuberkulosis, sangat penting untuk meminum semua obat yang diresepkan dan menghindari kontak erat dengan orang lain sampai Anda tidak tertular lagi. Dan orang yang paling rentan terhadap TBC harus berhati-hati dan menghindari mereka yang terinfeksi penyakit tersebut.
Bila ini terjadi, Indonesia akan terkena imbas negatifnya. Bahkan, ini akan memperburuk pasokan energi, khususnya minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air. Pasalnya, Indonesia merupakan negara net importir minyak dan cadangan BBM Indonesia hanya cukup untuk persediaan selama 19-29 hari.
Itu pun hanya cadangan operasional badan usaha, yakni milik PT Pertamina (Persero). Indonesia sendiri belum memiliki Cadangan Penyangga Energi (CPE) atau cadangan BBM nasional.
Anggota Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman mengungkapkan, per 16 Juni 2025 Indonesia memiliki cadangan BBM, termasuk Pertalite, Pertamax, hingga Solar, dalam rentang 19-29 hari mendatang.
“Alhamdulillah per 16 Juni 2025, stok Pertalite aman, sekitar 21 hari, Pertamax sekitar 29 hari, dan Solar sekitar 19 hari,” ungkap Saleh kepada CNBC Indonesia, Senin (23/6/2025).
Kendati dinilai masih dalam status aman, nampaknya masyarakat Indonesia masih harus hemat mengonsumsi BBM, lantaran terdapat potensi penutupan Selat Hormuz yang bisa menghambat jalur transportasi migas dunia.
Belum lagi, hampir 20% pasokan minyak global dan sebagian besar LNG dunia melewati Selat Hormuz. Ketegangan di wilayah ini dikhawatirkan akan mengganggu pasokan dan mendorong lonjakan harga minyak global lebih lanjut.
Bahkan, terdapat pula potensi kenaikan harga BBM dan LPG dalam negeri. Analis Energi Institute of Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) Putra Adhiguna memperingatkan potensi pembengkakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terhadap subsidi BBM dan LPG di Indonesia.
“Resiko peningkatan subsidi semakin membengkak dan lagi-lagi mengingatkan pentingnya Indonesia bergeser menuju kendaraan listrik. Biaya yang membengkak tersebut akan membebani kantong masyarakat ataupun APBN,” ucap Putrą.
Dengan begitu, Putra menekankan pentingnya peran pemerintah untuk segera mencari jalan keluar terhadap potensi kenaikan harga BBM dan LPG. Salah satunya dengan program elektrifikasi yang dinilai bisa meringankan beban APBN.
“Hal seperti ini terus berulang dan memerlukan cara pandang yang lebih jauh – terus berusaha mengganti peran BBM dan LPG dengan elektrifikasi kendaraan dan dapur serta membuat cadangan BBM yang lebih kuat,” tambahnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor minyak dan gas bumi (migas) sebesar US$ 36,27 miliar pada 2024, naik dari US$ 35,83 miliar pada 2023.
Impor migas sepanjang 2024 tersebut terdiri dari impor minyak mentah yang tercatat mencapai US$ 10,35 miliar, turun tipis dari US$ 11,14 miliar pada 2023. Kemudian, impor produk minyak seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) tercatat mencapai US$ 25,92 miliar, naik dari US$ 24,68 miliar pada 2023.
Harga Minyak Melonjak
Penutupan Selat Hormuz meningkatkan ketidakpastian pasokan di tengah pasar yang sebelumnya sudah sensitif terhadap konflik di Timur Tengah. Analis memperkirakan jika penutupan berlangsung lebih dari beberapa hari, harga minyak bisa menembus US$ 85, bahkan US$ 90 dalam jangka pendek.
Menurut Goldman Sachs dan firma konsultan Rapidan Energy, harga minyak bahkan diperkirakan dapat melonjak di atas US$ 100 per barel jika selat tersebut ditutup untuk waktu yang lama. Analis JPMorgan menilai risiko Iran menutup Hormuz rendah karena AS akan menganggap tindakan tersebut sebagai deklarasi perang.
Iran adalah produsen minyak terbesar ketiga di OPEC, yang menghasilkan 3,3 juta barel per hari. Iran mengekspor 1,84 juta barel per hari bulan lalu.
Menurut Kpler, sebagian besar minyak Iran dijual ke China. Sekitar setengah dari impor minyak mentah China melalui perairan berasal dari Teluk Persia.
“Itu akan menjadi luka yang ditimbulkan sendiri: menutup Selat itu akan menghentikan aliran ekspor minyak mentahnya ke China, menghentikan aliran pendapatan utama,” kata Matt Smith, analis minyak utama di Kpler.
Harga minyak dunia melonjak tajam pada perdagangan Senin pagi (23/6/2025) setelah Iran secara resmi menutup Selat Hormuz, menyusul serangan udara Amerika Serikat (AS) terhadap tiga fasilitas nuklir utama Iran, Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Mengacu data Refinitiv pada pukul 08:30 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak terdekat naik 2,69% menjadi US$ 79,08 per barel. Sementara itu, WTI menguat 1,23% ke US$ 75,85 per barel.
Kenaikan ini memperpanjang reli minyak dalam sepekan terakhir. Sejak 12 Juni 2025, harga Brent sudah melonjak hampir 14%, dari level US$ 69,36.
Singkong rebus memang jadi camilan favorit banyak orang karena murah, mudah didapat, dan mengenyangkan. Tapi tahukah Anda? Ada beberapa jenis makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan singkong rebus sebab bisa memicu masalah pencernaan hingga gangguan kesehatan lainnya.
Menurut Healthline, satu porsi singkong seberat 100 gram mengandung 191 kalori. Sekitar 84 persen dari kalori tersebut berasal dari karbohidrat, sedangkan sisanya berasal dari protein dan lemak.
Meski dikenal sebagai sumber karbohidrat kompleks yang baik untuk tubuh, terutama karena kandungan pati resisten dan seratnya, kombinasi makanan yang salah bisa membuat manfaat singkong justru berubah jadi masalah.
Berikut tiga makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan singkong rebus:
1. Jeruk dan Makanan Asam Mengkonsumsi singkong rebus bersama makanan asam seperti jeruk, tomat, atau cuka bisa menyebabkan perut kembung dan gangguan pencernaan. Asam dari makanan tersebut bisa bereaksi dengan komponen dalam singkong dan menimbulkan efek tidak nyaman di lambung.
2. Susu dan Produk Hewani Hindari menyantap singkong bersama susu, keju, atau daging-dagingan seperti ayam, sapi, dan ikan. Kombinasi ini bisa memicu produksi asam berlebih dalam sistem pencernaan dan mengganggu proses penyerapan nutrisi.
3. Makanan Manis dan Dessert Singkong sudah mengandung karbohidrat tinggi. Jika ditambah dengan makanan manis seperti kue, dessert, atau minuman tinggi gula, risiko lonjakan gula darah dan gangguan pencernaan bisa meningkat.
Selain memperhatikan kombinasi makanan, penting juga memastikan singkong direbus hingga matang sempurna. Singkong mentah mengandung senyawa beracun yang disebut glikosida sianogenik, yang bisa melepaskan sianida bila tidak diolah dengan benar.
Demikian beberapa makanan yang sebaiknya dihindari saat mengkonsumsi singkong rebus. Dengan memperhatikan kombinasi makanan, Anda bisa menikmati manfaat singkong tanpa mengorbankan kesehatan.
Pemicunya beragam, mulai dari kebijakan fiskal yang keliru, ketergantungan pada ekspor komoditas, hingga pandemi dan konflik geopolitik. Namun benang merahnya sama: utang yang tak terkendali tanpa diimbangi kapasitas bayar yang memang.
Berikut adalah tujuh negara yang tercatat pernah bangkrut akibat utang, lengkap dengan konteks dan skalanya:
1. Islandia (2008)
Di tengah krisis keuangan global, Islandia mengalami kejatuhan ekonomi dramatis. Negara kecil di Eropa Utara ini memiliki utang sebesar US$ 85 miliar atau setara 10 kali lipat PDB-nya saat itu.
Akibatnya, tiga bank terbesar runtuh, dan ekonomi menyusut 10% dalam dua tahun. Meski begitu, Islandia dianggap sukses mengelola krisis karena angka pengangguran tetap terkendali di level 4%.
2. Argentina (2001 – Sekarang)
Argentina adalah contoh klasik negara gagal bayar. Pada 2001, negeri tango ini default atas utang US$ 145 miliar, rekor tertinggi saat itu. Kebijakan menambatkan mata uang peso ke dolar AS justru membuat masyarakat kehilangan kepercayaan dan ramai-ramai menarik dana dari bank.
Argentina pun bangkrut, dan hingga kini masih memegang predikat negara dengan utang terbesar ke IMF.
3. Zimbabwe (2008)
Krisis utang Zimbabwe diperparah oleh hiperinflasi ekstrem yang membuat uang kehilangan nilai. Dengan utang mencapai US$ 4,5 miliar, pengangguran melonjak 80% dan ekonomi nyaris kolaps.
Warga bahkan lebih memilih barter ketimbang uang karena saking tidak berharganya mata uang nasional.
4. Venezuela (2017)
Negara kaya minyak ini terpuruk setelah harga minyak dunia anjlok. Presiden Nicolas Maduro mencetak uang dalam jumlah besar, yang justru memperparah inflasi dan memicu krisis utang sebesar US$ 150 miliar.
Ironisnya, saat itu Venezuela hanya memiliki US$ 10 miliar cadangan devisa. Default pun tak terhindarkan.
5. Yunani (2012-2015)
Krisis utang Yunani menjadi isu besar di Uni Eropa. Pada 2012, Yunani gagal membayar utang US$ 138 miliar, dan jumlah ini melonjak ke US$ 360 miliar pada 2015.
UE harus turun tangan lewat dana talangan, dan Yunani akhirnya menjalani program penghematan ketat. Pemulihan baru terlihat beberapa tahun terakhir dengan pertumbuhan ekonomi 8,3%.
6. Ekuador (2008)
Presiden Rafael Correa secara kontroversial menyatakan tak mau membayar utang dari hedge fund AS senilai US$ 10 miliar, dengan alasan utang tersebut sarat korupsi masa lalu. Namun keputusan ini berdampak jangka panjang. Saat harga minyak jatuh pada 2014, Ekuador kembali terlilit utang yang membengkak hingga melebihi 40% dari PDB.
7. Sri Lanka (2022)
Pandemi Covid-19 dan krisis fiskal membuat Sri Lanka tidak mampu membayar utang luar negeri sebesar US$ 51 miliar. Negara ini kemudian dinyatakan bangkrut, dengan antrean BBM, inflasi tinggi, dan kekacauan sosial.
Sri Lanka kini berada di bawah pengawasan IMF dan menjalani program reformasi struktural yang ketat.
“SUGA akan segera menyelesaikan tugasnya sebagai petugas layanan sosial. Tidak ada acara khusus yang direncanakan saat pelepasannya. Kami dengan tulus meminta para penggemar untuk tidak mengunjungi lokasi secara langsung karena alasan keselamatan,” tulis BigHit dalam keterangan resminya melalui Weverse dikutip di Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Suga menjalani wajib militer sebagai petugas layanan sosial karena alasan kesehatan. Selama masa tugasnya, ia tetap aktif di balik layar, termasuk merilis karya solo sebelum wamil. Kini, ia menjadi member terakhir yang menyelesaikan masa dinas, setelah Jin, J-Hope, RM, Jimin, V, dan Jungkook lebih dulu rampung.
Comeback BTS Diprediksi Maret 2026
Dengan berakhirnya masa wamil seluruh member, spekulasi soal comeback BTS semakin menguat. Sejumlah sumber industri mengungkapkan kepada The Korea Herald bahwa BTS dijadwalkan comeback penuh pada Maret 2026.
“BTS akan comeback pada Maret tahun depan,” ungkap seorang pejabat Hybe kepada media Korea Selatan tersebut. Sumber lain juga menyebutkan BTS kemungkinan akan comeback di bulan yang sama dengan grup satu labelnya, Tomorrow X Together (TXT), meskipun jadwal persisnya belum diumumkan.
Agensi BigHit Music sejauh ini belum memberikan konfirmasi resmi, namun sinyal telah diberikan sejak lama. CEO Hybe, Lee Jae-sang, sebelumnya menyebut para member memerlukan waktu untuk persiapan kreatif setelah wamil.
“Kami tengah bersiap bersama produser top, namun para artis juga butuh waktu untuk refleksi dan mempersiapkan karya,” ujar Lee dalam rapat pemegang saham, Maret lalu.
Sementara itu, Jin akan memulai tur solo “Runseokjin_EP.Tour” pada 28-29 Juni mendatang di Korea Selatan, lalu berlanjut ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Total 18 pertunjukan dijadwalkan hingga 10 Agustus 2025. Ini juga memperkecil kemungkinan BTS melakukan comeback penuh dalam tahun ini.
Meski demikian, industri hiburan membuka peluang akan adanya prerelease single atau proyek khusus sebagai pemanasan sebelum BTS kembali sebagai grup penuh tahun depan.
Sayangnya, risiko perlambatan ekonomi nasional masih cukup terbuka seiring dengan besarnya tekanan ekonomi global akibat perang dagang. Bahkan, Bank Dunia (World Bank) menganggap dalam dua tahun ke depan ekonomi Indonesia sulit untuk tumbuh mencapai level 5%.
Dalam dokumen Global Economic Prospect (GEP) edisi Juni 2025, Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh 4,7% pada 2025 dan 4,8% pada 2026. Proyeksi pertumbuhan terbaru ini merupakan bentuk revisi dari proyeksi sebelumnya dalam GEP edisi Januari 2025, di mana ekonomi Indonesia diramal tumbuh 5,1% pada 2025 dan 2026. Bank Dunia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia baru bisa tumbuh 5% pada 2027 mendatang.
Tidak hanya Indonesia, Bank Dunia juga memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh 2,3% pada 2025 dan 2,4% pada 2026. Prediksi terbaru itu turun dari perkiraan sebelumnya dalam GEP edisi Januari 2025 yang mana masing-masing tahun tercatat sebesar 2,7%.
Bersamaan dengan itu, Bank Indonesia (BI) juga melakukan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada 2025 dari sebelumnya sekitar 4,7%-5,5% menjadi 4,6%-5,4%. Hal ini berkaca pada hasil pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal I-2025 yang mengalami kontraksi meski terdapat momen musiman seperti Lebaran Idulfitri yang semestinya bisa menggerakan aktivitas ekonomi.
Meski demikian, Gubernur BI Perry Warijo mengungkapkan, pada kuartal II-2025 sejumlah indikator perekonomian mulai mengarah kepada perbaikan. Dalam sisa tahun ini, ekonomi Indonesia akan didorong oleh permintaan domestik dan kenaikan belanja pemerintah.
“Berbagai respons kebijakan diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dalam kaitan ini bauran kebijakan moneter, makroprudensial, kecepatan digitalisasi disinergikan termasuk dukungan implementasi program asta cita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi,” jelas dia beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan terpisah, Menteri Keuangan Sri Mulyani turut mengakui, prospek ekonomi global tampak tidak baik. Bukan hanya dipengaruhi oleh dinamika perang dagang, ketegangan geopolitik juga menimbulkan ketidakstabilan ekonomi di berbagai negara dan kawasan.
Dari dalam negeri, Indonesia masih dihadapkan oleh tantangan seperti melemahnya daya beli masyarakat yang salah satunya disebabkan oleh maraknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di berbagai sektor industri. Ditambah lagi, nilai tukar rupiah masih rentan mengalami fluktuasi akibat sejumlah faktor eksternal dan internal.
Pemerintah sebenarnya telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8% dalam beberapa tahun mendatang. Target ini diupayakan bisa tercapai terlepas dari adanya tantangan berupa ketidakpastian global. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan dukungan berupa kebijakan struktural dan transformasi ekonomi.
“Presiden Prabowo mencanangkan 8% itu membutuhkan kebijakan struktural dan transformasi ekonomi yang penting berbagai kebijakan seperti SDA (sumber daya alam), apakah pendidikan termasuk gizi dan institusi birokrasi dan simplikasi atau hilirisasi lebih tinggi lebih efisien,” terang Sri Mulyani, beberapa waktu lalu.
Untuk mengetahui lebih jauh kondisi ekonomi nasional, CNBC Indonesia menggelar Economic Update 2025 dengan tema “Striving For 8% Growth Despite Global Uncertainty”. Sejumlah topik akan dibahas dalam panel diskusi, seperti upaya penyesuaian dan pertumbuhan ekonomi melalui perubahan inovatif, upaya memacu pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan industri keuangan, perkembangan ekosistem keuangan digital, hingga perkembangan hilirisasi di era Prabowo Subianto.
CNBC Indonesia Economic Update 2025 akan dibuka keynote speech oleh Sri Mulyani – Menteri Keuangan RI, Dr. Arthur B. Laffer – American Economist, serta Ferry Irawan – Deputi I Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI.
Adapun topik-topik hangat akan dibahas dalam sejumlah panel diskusi. Panel Discussion 1 mengangkat tema “Managing Adjustment & Growth through Innovative Change” yang akan diisi oleh Febrio Kacaribu – Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, Kementerian Keuangan, dan juga Mari Elka Pangestu – Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional.
Sedangkan, Panel Discussion 2 mengusung tema “Downstreaming Update in Prabowo’s Era”. Panel ini akan dihadiri oleh Bambang Patijaya – Ketua Komisi XII DPR RI, Surya Herjuna – Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara, Kementerian ESDM RI, Melati Sarnita – Direktur Utama PT Inalum, Andre Barahamin – Koordinator Penjangkauan Komunitas IRMA di Indonesia.
Bukan hanya panel diskusi, acara ini juga akan menghadirkan diskusi menarik bersama Ferry Irawan hingga Dr. Arthur B. Laffer.
Sebagai informasi, Economic Update 2025 akan digelar pada 18 Juni 2025 di Ballroom Flores, Hotel Borobudur, Jakarta. Acara ini didukung oleh Hotel Borobudur, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), BMW Tunas, MIND ID, dan PT Vale Indonesia Tbk.
Jangan lewatkan Economic Update 2025 secara eksklusif melalui berbagai program unggulan CNBC Indonesia yaitu Squawk Box, Profit, Power Lunch, Closing Bell, dan Evening Up. Untuk itu, pantau terus informasi seputar ekonomi dan bisnis melalui cnbcindonesia.com dan CNBC Indonesia TV.
Pantauan CNBC Indonesia di GS Fresh Mampang, Jakarta Selatan, bangunan dengan logo hijau bertuliskan “GS 더프레시” kini hanya tersisa papan nama tanpa aktivitas di dalamnya. Penutupan ini dikonfirmasi oleh Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah pada bulan lalu. Ia menyebut, penutupan seluruh gerai GS Supermarket bukan karena bangkrut, melainkan karena akan ada pengalihan kepemilikan.
“Akan ada yang takeover. Namanya pengusaha, kalau mau tutup juga pasti cari siapa yang mau beli. Artinya ada investor baru,” kata Budi pada Mei lalu.
Menurutnya, keputusan hengkangnya GS dari pasar Indonesia juga dipicu oleh strategi bisnis dari kantor pusat yang tak ingin melanjutkan ekspansi. Di sisi lain, daya beli masyarakat yang masih lesu serta perubahan gaya hidup konsumen turut mempercepat keputusan itu.
Meski GS angkat kaki, supermarket Korea lainnya seperti Mu Gung Hwa tetap bertahan. Meski lebih kecil dan kerap sepi, Mu Gung Hwa punya pelanggan loyal karena menghadirkan produk khas Korea, mulai dari makanan ringan, bumbu dapur, hingga makanan siap saji seperti bibimbap, kimbap, dan sundubu jjigae ada di sana.
Lotte Mart yang juga berasal dari Korea Selatan masih mencatat lalu lintas pengunjung yang tinggi dan masih jadi pilihan Utama Di Lotte Mart Green Pramuka Square misalnya, saat akhir pekan pengunjung masih ramai berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Kendati begitu, yang saat ini justru agresif berekspansi adalah minimarket Korea modern dengan konsep lifestyle mart, K3Mart. K3Mart ini memang bukan milik bisnis Korea, melainkan Indonesia yang menyasar konsumen muda, khususnya Gen Z dan milenial dengan produk makanan Korea halal, merchandise K-pop, hingga tempat makan bergaya Korea lengkap dengan dapur terbuka.
Saat ini, K3Mart sudah memiliki lebih dari 30 gerai aktif di Indonesia. Bahkan minmarket berwarna cerah ceria ini belum lama ini membuka cabang di Summarecon Bekasi serta Palmerah, Jakarta Barat. Lokasi ini melengkapi ekspansi mereka di kawasan mal seperti Kota Kasablanka dan Senayan Park, serta toko mandiri di area kampus dan pemukiman.
Di K3Mart, pelanggan bisa menikmati aneka street food Korea seperti odeng, tteokbokki, gimbap, serta berbagai varian rice bowl mulai Rp25 ribuan. K3Mart juga mengantongi sertifikasi halal dari MUI, sehingga menjangkau pasar yang lebih luas.
Minimarket Korea lain seperti K-Stop di Blok M juga ikut mencuri perhatian anak muda, meski dalam skala lebih kecil. Mirip seperti K3 Mart, K-Stop membolehkan pelanggan untuk memasak sendiri dengan kompor listrik seperti mie ramyeon.
Konsep minimarket seperti K3Mart dan K-Stop ini sejatinya mirip dengan format convenience store di Korea Selatan seperti GS25, CU, 7-Eleven, Emart24, hingga Ministop. Ciri khasnya adalah kombinasi antara tempat belanja dan tempat makan cepat saji.
Konsumen bisa membeli makanan instan, menghangatkannya sendiri di microwave, mengambil es batu, hingga memasak ramyeon langsung di tempat. Pengalaman inilah yang kini mulai diterapkan di Indonesia.
PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2024 berhasil mencatatkan kinerja positif dengan raihan laba bersih mencapai USD 3,13 Miliar atau sekitar Rp 49,5 triliun (asumsi kurs Rp 15.847). Raihan kinerja positif ini tak lepas dari dukungan Pemerintah serta keberhasilan Pertamina menjaga revenue di tengah tantangan global.
Pada periode itu, Pertamina juga mencatat kontribusi sebesar Rp 401,73 triliun kepada negara, baik dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) maupun dividen. Tidak ketinggalan penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga Rp 415 triliun.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri mengatakan, di tengah berbagai dinamika global Pertamina terus beradaptasi untuk menjaga operation excellent yang secara konsisten diterapkan di seluruh lini bisnis.
“Dengan fokus pada peningkatan layanan publik dan menjaga pertumbuhan Perusahaan, Pertamina berhasil mengoptimalkan seluruh proses bisnis sehingga mampu mempertahankan kinerja finansial yang solid,” ujar Simon dalam keterangan resmi dikutip Minggu (15/6/2025).
Simon menyebut kontribusi berbagai program efisiensi dan optimalisasi kinerja memberikan dampak signifikan bagi kinerja positif perusahaan.
“Ke depan, kami berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja dan menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan. Kami optimistis dengan peluang dan potensi yang dimiliki, Pertamina akan mampu mengakselerasi pencapaian target Perusahaan dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional,” imbuh Simon.
Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini menjelaskan, Program Cost Optimazion yang dijalankan Pertamina berhasil memberikan kontribusi sebesar USD 1,38 miliar kepada kinerja positif Pertamina.
Emma menambahkan, laporan keuangan Pertamina tahun 2024 juga mendapat opini wajar tanpa pengecualian dalam semua hal yang bersifat material. Pertamina juga patuh terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan dalam seluruh operasional bisnisnya.
“Ini menunjukkan bahwa praktik GCG di Pertamina secara group solid dan Pertamina dipandang bagus untuk mendapat kepercayaan dari stakeholders dan investor,” ucap Emma.
Menurut Emma, di tengah dinamika global, Pertamina berkomitmen terus meningkatkan modal kerja (capital expenditure/capex) yang tumbuh secara berkesinambungan.
“Dilihat dari rasio keuangan justru terjadi perbaikan. Kalau kita lihat dari realisasi capex 2024 meningkat 4,3 persen dibandingkan tahun 2023, karena Pertamina berkomitmen harus tumbuh berkelanjutan,” tandas Emma.
Kinerja finansial yang baik juga tergambar dari peringkat kredit Pertamina dari lembaga pemeringkat internasional yang memberikan peringkat level investasi, dengan outlook stabil.
“Secara keseluruhan, tahun 2024 kami berhasil menutup kinerja Pertamina secara group, baik sisi finansial atau operasional terjaga cukup baik, berkat kinerja yang solid dari Holding dan Subholding, serta dukungan Pemerintah dan seluruh stakeholders,” sambung Emma.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina juga menjadi BUMN terbesar dalam penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), mencapai Rp 415 triliun.
“Serapan belanja dalam negeri menjadi komitmen Pertamina dalam mendukung perekonomian, terutama usaha lokal sebagai tulang punggung ekonomi agar terus berkembang dan maju,” ujar Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.