Tangkapan layar – Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Philips Jusario Vermonte, saat menghadiri rilis survei yang dilakukan secara daring dan disaksikan dari Jakarta, Senin (27/1/2025).
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Philips Jusario Vermonte, menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program struktural.
Philips menyampaikan pernyataan tersebut untuk merespons adanya ketidakpuasan responden dalam survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia mengenai 100 hari kerja pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Karena bersifat struktural, nanti harus memenuhi kebutuhan 80 juta anak. Tentu saja harus dimulai dari pelan-pelan,” kata Philips saat menghadiri rilis survei yang dilakukan secara daring dan disaksikan dari Jakarta, Senin.
Selain itu, dia berpendapat bahwa ketidakpuasan terjadi karena saat ini Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur produksi MBG baru berjalan sekitar 230 satuan untuk melayani kebutuhan kurang lebih 650 ribu anak.
“Nanti akhir Agustus diharapkan ada 5 ribuan dapur, dan lebih meng-cover (memenuhi kebutuhan, red.) lebih banyak anak, sehingga poinnya adalah sama seperti tadi, ini sifatnya struktural, bukan quick wins, yang harus dilihat hasilnya dalam tiga bulan pertama,” ujarnya.
Sementara itu, dia mengatakan bahwa salah satu tujuan strategis program MBG adalah untuk menumbuhkan rasa solidaritas nasional.
“Karena ada program Makan Bergizi Gratis ini, mereka (anak-anak, red.) akan tumbuh bersama-sama dengan kesadaran bahwa mereka makan makanan yang sama semuanya,” katanya.
Selain itu, dia mengatakan bahwa tujuan strategis program MBG lainnya adalah adanya intervensi gizi dari pemerintah agar kebutuhan gizi anak-anak Indonesia tercukupi, sehingga performa di kelas hingga aspek sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM) dapat berkembang.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia melakukan survei pada periode 16—21 Januari 2025. Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yakni berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Sampel survei dipilih melalui metode multistage random sampling sebanyak 1.220 responden, terdiri atas 49,9 persen laki-laki dan 50,1 persen perempuan. Sementara itu, toleransi kesalahan survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan asumsi simple random sampling.
Berdasarkan survei tersebut, 64,6 dari 91,3 persen responden yang mengetahui program MBG mengaku puas terhadap program pemerintahan Presiden Prabowo. Adapun sebanyak 21,7 dari 91,3 persen responden mengaku tidak puas.