Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) pada bulan Agustus 2025.
“Iya puncaknya (musim kemarau) pada bulan Agustus, kecuali di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan puncaknya pada bulan Oktober,” kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Sulut M Candra Buana di Manado, Senin.
Walaupun berada pada periode musim kemarau, kata dia, namun potensi turunnya hujan dengan intensitas ringan hingga sedang bahkan lebat bisa terjadi.
Seperti saat ini, lanjut dia, secara umum beberapa wilayah di Sulawesi Utara ada Hari Tanpa Hujan (HTH) antara satu hingga 10 hari.
Namun HTH tersebut putus, kaa dia, ketika pada beberapa hari lalu turun hujan di wilayah Kabupaten Minahasa dan Kota Manado dengan curah hujan kira-kita dua milimeter.
Candra tetap berharap pada kondisi musim kemarau tersebut warga bijak menggunakan air karena kapasitas debit bisa mulai menurun.
Selain itu, kata dia, tetap menjaga kesehatan tubuh, mengkonsumsi air minum, vitamin, makanan bergizi, dan menggunakan pelindung kulit bila keluar ruangan dalam kondisi panas terik.
“Pastikan juga kompor dalam keadaan padam serta memastikan setrika dalam keadaan tidak tersambung jaringan listrik saat hendak keluar rumah,” ucap M Candra Buana.