
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menurunkan tim guna melakukan penanganan dan penelusuran terkait dugaan keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa sembilan siswa MTs Islamiyah di Kelurahan Sayang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur Made Setiawan di Cianjur, Kamis, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebab dugaan keracunan tersebut namun sudah mengambil sampel makanan dan muntahan untuk dilakukan uji laboratorium di Bandung.
“Tim sudah mengambil sampel makanan dan muntah untuk dilakukan uji laboratorium, guna memastikan penyebab keracunan sembilan orang siswa yang langsung mendapat penanganan medis di RSUD Sayang Cianjur. Kondisinya sudah mulai pulih,” katanya.
Dia memastikan seluruh siswa sudah pulang ke rumah dan mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat selama beberapa hari ke depan hingga dinyatakan sembuh total dan dapat beraktivitas seperti normal.
Pihaknya berkoordinasi dengan dinas terkait dan Badan Gizi Nasional (BGN) di Cianjur guna memastikan MBG yang dibagikan untuk siswa di Cianjur layak konsumsi, dan mengantisipasi hal serupa tidak kembali menimpa para siswa di Cianjur.
“Berbagai upaya dilakukan agar ke depan tidak ada lagi kasus MBG menimpa siswa penerima manfaat. Kami akan melakukan evaluasi bersama guna memastikan makanan yang diberikan benar-benar layak konsumsi,” katanya.
Kepala Sekolah Mts Islamiyah Endang Suryana mengatakan sekitar 200 siswa di sekolah tersebut menyantap MBG dengan menu nasi, olahan telur, dan tumis labu, serta buah melon, namun sejumlah siswa mengeluhkan rasa melon yang asam.
Selang beberapa menit sejumlah siswa yang memakan melon mengeluhkan pusing, mual, dan muntah. Mereka yang mengalami gejala keracunan dan langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Ini pertama kali siswa mengeluh pusing, mual, dan muntah, sedangkan Program MBG di sekolah kami sudah berjalan selama dua bulan terakhir. Mereka yang keracunan menyantap buah melon yang terasa asam,” kata Endang.
Dia menambahkan saat ini kondisi siswa yang mengalami keracunan sudah mulai membaik, namun disarankan untuk istirahat selama beberapa hari ke depan hingga kondisinya kembali normal.