Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sangat menghormati Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai lembaga independen yang memiliki mekanisme internal sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).
Dalam hal ini, dia memastikan bahwa Presiden Joko Widodo tidak ikut campur dalam permasalahan di Kadin.
“Tidak ada “cawe-cawe” dari Presiden. Itu urusan internal Kadin,” ungkapnya dikutip Selasa (17/9/2024).
Dia pun mengatakan surat yang dikirimkan oleh pihak Arsjad Rasjid telah diterima Kementerian Sekretariat Negara pada Minggu (15/9/2024).
“Hari Minggu tanggal 15 September 2024, Kementerian Sekretariat Negara telah menerima surat dari Bapak Arsjad Rasjid,” kata Ari
Namun, Ari mengatakan surat itu belum diterima secara langsung oleh Jokowi dan saat ini masih berada di gedung Kementerian Sekretariat Negara.
“Surat tersebut posisinya masih di Kemensetneg. Belum disampaikan ke Bapak Presiden,” tegasnya.
Sebelumnya, Arsjad sempat memberi klarifikasi meminta pemerintah ikut turun tangan untuk menyelesaikan sengketa dan bakal berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) maupun presiden terpilih Prabowo Subianto, mengenai mengenai permasalahan ini.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Supratman Andi Agtas mengungkapkan pemerintah tak ikut campur urusan internal Kadin.
“Kalau kami di pemerintah ya, ini kan urusan internal Kadin sebenarnya,” kata Supratman.
Kadin sendiri terpecah menjadi dua saat ini setelah Munaslub yang diadakan Sabtu lalu (14/9/2024). Munaslub tersebut memutuskan Anindya Bakrie sebagai ketua Kadin terpilih. Munaslub ini dihadiri 28 dari 34 Kadin Provinsi dan 25 asosiasi.
Pihak Arsjad menilai Munaslub ini ilegal dan tidak sesuai AD/ART Kadin. Dia pun akan mengambil langkah hukum untuk menjaga integritas organisasi.