Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan pemerintah saat ini tengah merencanakan pembentukan holding UMKM untuk membuat rantai pasok UMKM di dalam negeri.
Mencontoh apa yang sudah dilakukan di negara-negara lain, kata Maman, seperti India, China, Korea Selatan, hingga Jepang, dia menilai holding UMKM perlu dibentuk di Indonesia untuk memajukan sektor tersebut yang sejalan pula dengan industri besar.
“Kami ingin membangun sebuah ekosistem UMKM yang menyatu antara UMKM dengan industri besarnya dalam konteks rantai pasoknya. Nah, salah satu mediasinya untuk mendorong itu semua dengan membuat yang namanya holding UMKM,” katanya saat ditemui di sela acara Konferensi Pers Paket Kebijakan Ekonomi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024).
Adapun, Maman mengatakan nantinya holding UMKM di Indonesia akan berkaitan dengan setidaknya 10 sektor strategis. Namun, dia mengatakan saat ini pihaknya masih mengkaji sektor mana saja yang akan berafiliasi dengan rencana pembentukan holding UMKM tersebut.
“Tentunya akan melibatkan beberapa pihak-pihak tertentu seperti akademisi, teman-teman dari Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia), pengusaha Apindo segala macam, itu akan kita kaji supaya di dalam holding UMKM itu akan melibatkan satu super ekosistem besar, UMKM kurang lebih sekitar 3.000-4.000 UMKM, dikonsolidasikan oleh satu holding UMKM agar rantai pasoknya terbangun,” tambahnya.
Menjawab pertanyaan perihal lembaga pembiayaan untuk holding UMKM yang direncanakan tersebut, Maman mengatakan kemungkinan lembaga tersebut bisa melalui pemerintah maupun swasta untuk dibangun Badan Layanan Umum (BLU) pembiayaan holding UMKM.
“Sedang kami bicarakan, itu nanti bisa melalui pembiayaan dari pemerintah, melalui tadi yang akan kita bangun, BLU Pembiayaan, bisa juga dari pihak swasta, karena kan prinsipnya kan ini B to B dan transparan tentunya, jadi kita akan melibatkan semua pihak,” tandasnya.